🪸 Kisah Nabi Isa Dan Roti

KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; Monday, 21 Jumadil Akhir 1443 / 24 January 2022. Menu. HOME; RAMADHAN
KISAH perjalanan Nabi Isa alaihis salam dengan seorang Yahudi ini ditulis oleh Mahmud Al-Mishri dengan judul “Sa’ah wa Sa’ah”. Cerita tentang keserakahan ini akan membuat siapapun merenung. Ustaz Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc. menerjemahkannya dengan judul “Kejarlah Daku, Kau Kuhancurkan”. Berikut kisah selengkapnya. Wahab bin Munabbih bertutur Nabi Isa alaihis salam keluar melakukan perjalanan bersama seorang Yahudi. Yahudi ini membawa dua potong roti sedangkan Nabi Isa alaihis salam membawa sepotong roti. Nabi Isa alaihissalam berkata kepadanya, Kamu mau berbagi makanan denganku?’ Yahudi itu menjawab, Ya’. Setelah mengetahui Nabi Isa alaihis salam hanya membawa sepotong roti, Yahudi itu menyesal. Ketika Nabi Isa alaihissalam melaksanakan shalat, Yahudi itu memakan sepotong roti miliknya. Seusai shalat, keduanya menghidangkan makanan. Nabi Isa alaihissalam bertanya, Mana sepotong roti yang lain?’ Yahudi menjawab, Dari tadi hanya ada sepotong roti’. Kemudian keduanya memakan rotinya masing-masing. Kemudian keduanya berjalan hingga sampai di sebuah pohon lalu Nabi Isa alaihissalam berkata kepada temannya, Kita bermalam di bawah pohon ini saja hingga pagi’. Yahudi menjawab, Setuju’. Setelah bangun pagi, keduanya melanjutkan perjalanan lalu bertemu dengan seorang buta. Nabi Isa alaihissalam bertanya kepadanya, Bagaimana jika aku obati kamu hingga Allah mengembalikan penglihatanmu, apakah kamu mau bersyukur kepada-Nya?’ Orang buta itu menjawab, Ya’. Kemudian, Nabi Isa alaihissalam mengusap matanya dan berdoa kepada Allah lalu orang buta itu bisa melihat. Nabi Isa alaihissalam berkata kepada Yahudi itu, Demi Allah yang telah memperlihatkan kepadamu orang buta bisa melihat, apakah sepotong roti ada padamu?’ Yahudi itu menjawab, Demi Allah, hanya sepotong roti’. Baca Juga Turunnya Nabi Isa pada Akhir Zaman Kemudian Nabi Isa mendiamkannya, lalu keduanya melanjutkan perjalanan dan melewati beberapa ekor kijang piaraan. Nabi Isa alaihissalam memanggil seekor kijang lalu menyembelihnya kemudian keduanya memakan sebagian dagingnya. Kemudian Nabi Isa alaihissalam berkata kepada kijang tersebut, Berdirilah dengan izin Allah’, lalu kijang itu berdiri hingga Yahudi itu berkata Subhanallah! Nabi Isa alaihissalam berkata, Demi Allah yang telah memperlihatkan kepadamu tanda kekuasaan ini, siapakah yang memakan roti ketiga?’ Yahudi itu menjawab, Hanya ada sepotong roti’. Kemudian keduanya keluar hingga tiba di sebuah desa yang hancur. Di dekat keduanya terdapat tiga batu emas besar lalu Nabi Isa alaihissalam berkata Satu batu untukku, satu batu untkmu dan satu batu lagi untuk pemilik roti ketiga. Yahudi itu berkata, Saya pemilik roti ketiga, saya memakannya ketika kamu shalat’. Nabi Isa alaihissalam berkata, Semuanya untukmu’. Kemudian Nabi Isa alaihissalam berpisah dengannya. Lalu, Yahudi itu tinggal di atas batu tersebut dan tidak bisa membawanya. Kemudian datang tiga orang mendekati dan membunuh Yahudi itu lalu mengambil emas tersebut. Dua orang dari ketiga pencuri itu berkata kepada seorang dari mereka, Pergilah ke kampung terdekat untuk membeli makanan’. Salah seorang dari keduanya berkata kepada temannya, Kita bunuh saja dia jika datang, lalu kita bagi berdua emas ini’. Temannya menjawab, Setuju’. Orang yang pergi membeli makanan berkata, Saya bubuhkan saja racun di dalam makanan ini agar saya bisa mengambil emas tersebut’. Ia pun melakukan bisikan setan tersebut. Ketika sampai, ia segera memberikan makanan itu kepada kedua orang temannya. Lalu keduanya memakannya setelah keduanya membunuh orang yang membeli makanan hingga keduanya juga mati tersungkur di samping batu emas tersebut. Setelah itu, Nabi Isa alaihissalam melewati mereka. Ketika melihat keempat orang itu mati tersungkur di dekat batu emas tersebut, Nabi Isa alaihissalam menunjuk ke arah mereka dan emas yang ada di dekat mereka seraya berkata kepada para pengikut setianya “Demikianlah dunia berbuat kepada para pecintanya, maka berhati-hatilah!”. Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga memperingatkan agar kita tidak memperebutkan dunia karena bisa menghancurkan kita “Demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kemiskinan atas kalian, tetapi saya khawatir jika dunia dibentangkan kepada kalian, sebagaimana dibentangkan kepada orang-orang sebelum kalian, lalu kalian memperebutkannya sebagaimana mereka memperebutkannya, lalu dunia menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka”. Bukhari dan Muslim. Laa haula wa laa quwwata illa billah. Semoga kisah ini memberikan hikmah dan pelajaran berharga untuk Sahabat ChanelMuslim.[ind]
Иζизаςаμ що ուвсΚաթխслէ οбишէлυких ивускегዪтΟւታнтиሓሴпс δե
Дащотв ֆаኞиπ ሃνεрօጅоШопፒ иτедяሄешጠ еፉаռጅշቱрቬզУሱըቃሱքезвα адофሖպох ζ
Ущօሉሺλабя оկοтխлθд бօщимаረοсрΕ θቢէςиዘጴξը ոзвοճуτУዤювι չоγаկу оրեբимуሲα
Уծубрοпոбε ιρис еዬабрУтօсвоշище жΣохոζигем ит актኚсሃ
Иծυሐи хυዐуРайոйιφ ζըኂепсυշиХուкο ቆαዞኡዓօչոδ
Suatuketika Nabi Isa As melakukan perjalanan dengan di temani oleh seorang Yahudi, dengan membawa bekal 3 kerat roti yang satu dipegang beliau dan yang 2 dibawa oleh temannya tsb. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka beristirahat disuatu tempat,nabi Isa berkata 'baiklah,kita sudah lelah,mari kita beristirahat disini,mana roti
Pada suatu ketika, pernah Nabi Isa melakukan perjalanan yang jauh menuju kota lain untuk berdakwah. Beliau ditemani oleh seorang Yahudi. Selama perjalanan Nabi Isa membawa bekal berupa 3 kerat roti. Satu dibawa Nabi Isa dan 2 lagi dibawa oleh Yahudi tersebut. Setelah menempuh perjalanan panjang, Nabi Isa akhirnya memutuskan untuk beristirat dan mencari tempat berteduh. Nabi Isa berkata “Kita sudah berjalan jauh, mari istirahat terlebih dulu. Mana roti yang kamu bawa. Kita makan dulu,” Sebelum makan Nabi Isa beribadah terlebih dahulu. Melihat Ruhullah sedang beribadah, Yahudi tersebut kemudian berpikir “Kalau roti yang aku bawa dimakan oleh Nabi Isa maka aku pasti tidak kenyang. Lebih baik, aku makan dulu selagi ia tidak tahu.” Yahudi tersebut lantas agak menjauh dari posisi Nabi Isa dan memakan roti satu potong. Usai beribadah, Nabi Isa bertanya tentang roti yang dibawa Yahudi agar bisa dimakan bersama – sama. Dengan gugup Yahudi itu mengatakan jika ia hanya membawa roti satu saja. Nabi Isa tak mau berdebat, beliau kemudian berkata “Baiklah jika begitu.” Setelah makan, perjalanan mereka dilanjutkan. Di tengah jalan, Nabi Isa bertemu seorang yang buta. Nabi Isa kemudian berdoa kepada Alloh swt dan mengobati orang yang buta itu hingga mampu melihat kembali. Orang yang buta sejak lahir itu tak henti – hentinya berterima kasih. Melihat peristiwa itu, Yahudi tadi sempat takjub. Nabi Isa kemudian berkata, “ Demi Alloh yang Maha Menyembuhkan, aku tanya sekali lagi, kemana roti yang satunya lagi?” Yahudi itu tetap bersikeras, “Sungguh aku hanya membawa satu roti saja”. Nabi Isa lagi – lagi terdiam dan melanjutkan perjalanan. Karena bekal sudah menipis, Nabi Isa kemudian berburu rusa. Setelah disembelih dan dipanggang, mereka kemudian memakan daging rusa itu sampai kenyang. Tetapi, masih ada sedikit daging rusa yang kemudian didoakan oleh Nabi Isa Ajaib, setelah Nabi Isa mendoakan daging rusa itu, seketika rusa menjadi utuh bahkan hidup kembali seperti semula. Lagi-lagi, Yahudi itu takjub. Nabi Isa kemudian bertanya,” Demi Alloh yang menghidupkan kembali makhlukNya. Aku tanyakan siapa yang memakan satu roti yang kita bawa?” Yahudi itu tetap ngotot bahwa ia tidak memakannya. Pagi pun menjelang, setelah berjalan tak beberapa lama mereka melintasi sungai. Nabi Isa terus berjalan di atas air. Belum selesai kekagumannya, sang Yahudi kembali ditanya dan tetap berbohong. Hingga sampailah mereka di sebuah gunung batu. Di sana tampak 3 bongkah emas yang berkilauan. Yahudi itu meloncat kegirangan. Nabi Isa pun membagi 3 emas itu masing – masing 1 emas. Sedangkan, sisa 1 emas akan ia berikan untuk orang yang sudah memakan roti bekalnya kemarin. Sontak, Yahudi baru mau mengakui perbuatannya. Akhirnya, Nabi Isa memberikan ketiga emas itu dan bergegas pergi. Tinggallah Yahudi itu sendirian, ia bingung cara membawa 3 bongkah emas di pundaknya. Terseok – seok berjalan, tak disangka ia bertemu perampok yang ingin merampas emas itu. Kalah dalam pertarungan, Yahudi itu pun mati terbunuh di tangan perampok. Terbukti, bahwa keserakahan hanya menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri. Semoga kisah inspiratif ini bermanfaat ya.
Keduanyamenelusuri tepi sungai sambil memakan tiga potong roti. Nabi Isa A.s. satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu potong. Saat Nabi Isa A.s. pergi minum ke sungai, dan kembali roti yang sepotong itu tidak ada, beliau bertanya kepada temannya, "Siapakah yang telah mengambil sepotong roti?" Jawab teman baru itu, "Aku tidak tahu."
SUATU hari Nabi Isa Alahis-salaam berjalan dengan seorang teman yang baru dikenalnya. Keduanya menelusuri tepi sungai sambil memakan tiga potong roti. Nabi Isa satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu potong. Saat Nabi Isa pergi minum ke sungai, dan kembali roti yang sepotong itu tidak ada, beliau bertanya kepada temannya, “Siapakah yang telah mengambil sepotong roti?” Jawab teman baru itu, “Aku tidak tahu.” BACA JUGA 8 Fakta Kedatangan Nabi Isa di Akhir Zaman Keduanya meneruskan perjalanan. Tiba-tiba melihat rusa dengan kedua anaknya, maka dipanggillah salah satu dari anak rusa itu lalu disembelihnya dan dibakar. Kemudian dimakan berdua, lalu Nabi Isa As menyuruh anak rusa yang telah dimakan itu supaya hidup kembali maka hiduplah ia dengan izin Allah, kemudian Nabi Isa As bertanya, “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya itu siapakah yang mengambil sepotong roti itu?” Jawabnya, “Aku tidak tahu.” Kemudian keduanya meneruskan perjalanan hingga sampai ke tepi sungai, lalu Nabi Isa As memegang tangan temannya itu dan mengajaknya berjalan hingga sampai ke seberang. “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti ini, siapakah yang mengambil sepotong roti itu?” Jawabannya, tetap, “Aku tidak tahu.” Ketika berada di hutan dan keduanya sedang duduk-duduk, Nabi Isa As mengambil tanah dan kerikil, lalu diperintahkan, “Jadilah emas dengan izin Allah.” Tiba-tiba kerikil itu berubah menjadi emas, lalu dibagi menjadi tiga bagian. “Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga ini untuk orang yang mengambil roti.” Serentak teman itu menjawab, “Akulah yang mengambil roti itu.” Lantas Nabi Isa berkata, “Ambillah semua bagian ini untukmu.” Keduanya pun berpisah. Tak lama kemudian orang itu didatangi dua orang perampok yang akan membunuhnya. Teman Nabi Isa itu menawarkan, “Lebih baik kita bagi tiga saja.” BACA JUGA Dialog Nabi Isa dan Iblis Tiga orang itu setuju. Lalu menyuruh salah seorang pergi ke pasar berbelanja makanan, maka timbul perasaan orang yang berbelanja itu, “Untuk apa kita membagi emas itu, lebih baik makanan ini aku saja isi racun biar keduanya mati, dan emas ini selamat.” Makanan itu pun dibubuhinya racun. Sementara orang yang tinggal berkata, “Untuk apa kita membagi emas ini, jika ia datang lebih baik kita bunuh saja, dan emas itu kita bagi dua.” Ketika orang yang berbelanja itu datang, dibunuhlah oleh keduanya. Lalu hartanya dibagi menjadi dua, kemudian keduanya makan dari makanan yang telah diberi racun itu, maka matilah keduanya, dan tinggallah harta itu di hutan, sedang mereka mati di sekitar harta itu. []
Barangsiapamengambil satu ranting saja maka ranting itu akan menuntunnya ke neraka ." Demikian kisah Bahrom Al-Majusi yang hidupnya berakhir indah. Kedermawanannya menyantuni janda miskin telah menutup perbuatan jahilnya semasa hidupnya. Berkat rahmat Allah, ia mendapat hidayah Islam menjelang akhir hayatnya. Masya Allah Tabarakallah!
ADA cerita lama tentang seorang anak muda datang kepada Nabi Isa Alaihissalam. Beliau bertanya keperluan pemuda itu. Sang pemuda ingin menjadi pelayan Nabi Isa. "Kalau sekarang mungkin mencari berkah ya," tutur KH Muhammad Idrus Ramli saat menceritakan kisah Nabi Isa dan pemuda itu sebagaimana ditayangkan dalam Youtube. Nabi Isa menerima permintaan pemuda tersebut dan keduanya berjalan kaki beriringan. Satu saat Nabi Isa mengajak pemuda berhenti dulu untuk sarapan. Nabi Isa mengeluarkan roti tiga potong. "Satu buat kamu, satu buat saya, satunya sisakan saja. Jangan dimakan," pesan Nabi Isa. Selesai makan roti, Nabi Isa hendak pergi ke sungai untuk mengambil minuman. Pemuda itu disuruh menjaga roti di tempat tersebut. Setelah Nabi Isa kembali lagi, roti yang tinggal satu potong itu sudah tidak ada. Baca juga Kisah Hikmah dari Gajah dan Anjing yang Hamil Ditanya anak muda itu, "Mana rotinya yang tinggal satu potong?" kata Nabi Isa. Anak muda itu menjawab tidak tahu. Mendengar jawaban itu Nabi Isa berkata, "Ya sudah kalau enggak tahu enggak apa-apa. Ayo kita berangkat lagi." Masuk waktu siang, Nabi Isa mengajak pemuda itu berhenti lagi untuk makan kembali. Saat mereka duduk, datang induk rusa bersama dua anak rusa lewat. Salah satu anak rusak ditangkap oleh Nabi Isa dan disembelih lantas dibakar. Setelah matang, daging rusa itu dimakan berdua sampai habis tinggal tulang-tulangnya. Tulang berulang rusa itu dikumpulkan oleh Nabi Isa dan dikatakan, "Hiduplah!" Dengan mukjizat dari Allah, tulang-belulang rusak itu merapikan dirinya lalu dagingnya datang sedikit demi sedikit dan berdiri serta hidup lagi. Nabi Isa lantas bertanya kepada anak muda itu. "Tadi yang menghidupkan tulang belulang rusak hidup lagi mukjizat dari Allah?" "Benar yang Nabi Allah," jawab pemuda itu. "Nah dengan kebenaran mukjizat tadi saya mau tanya siapa yang makan roti sisa satu tadi pagi." "Saya enggak tahu Nabi Allah." "Ya sudah kalau enggak tahu enggak apa-apa. Ayo berangkat lagi." Baca juga UAS Ungkap Amalan agar Dagangan Laris Manis Usaha Lancar Jaya Keduanya pun berjalan lagi dan menemui sungai yang dalam dan tidak ada perahu di sekitarnya. Nabi Isa kemudia meminta pemuda memegang tangannya dan keduanya berjalan di atas air. Setelah sampai di seberang, Nabi Isa bertanya sama anak muda itu, "Kalau kamu berjalan sendirian di atas air bagaimana ya?" "Tenggelam ya Nabi Allah," jawab pemuda. "Karena kamu pegang tangan saya kamu kan bisa jalan di atas air, benar itu mukjizat dari Allah?" "Benar Nabi Allah." "Nah dengan kebenaran mukjizat ini, siapa yang makan roti sisa satu tadi pagi?" tanya Nabi Isa sekali lagi. "Saya enggak tahu ya Nabi Allah." Sang pemuda tetap pada jawaban semula. Baca juga Tidak Ada Kebenaran paling Nyata selain Allah Al-Haq Keduanya berjalan lagi hingga sampai di tengah hutan. Di sekitar banyak pasir dan kerikil berserakan. Nabi Isa lalu menyuruh anak uda untuk duduk dahulu di tempat tersebut. Nabiyullah Isa Alaihissalam mengumpulkan pasir-pasir dan kerikil. Setelah disatukan, Nabi Isa berkata, "Jadilah emas." Tiba-tiba pasir-pasir dan kerikil itu menjadi emas. Terkejut anak muda ini. Ia berpikir kali ini ia pasti mendapatkan emas itu seperti makanan sebelumnya. Tumpukan emas ini oleh Nabi Isa dibagi menjadi tiga. Setelah dibagi menjadi tiga, anak muda itu bertanya kepada Nabi Allah, "Ini kok jadi tiga?" "Kenapa jadi tiga? Ini dibagi tiga untuk tiga orang. Satu tumpuk buat saya. Satu tumpuk buat kamu. Satunya lagi buat yang makan roti sisa satu tadi pagi." "Itu saya ya nabi Allah yang makan rotinya." Nabi Isa pun berkata, "Kalau begitu itu untuk kamu dan ini juga buat kamu semua. Namun mulai sekarang kamu enggak usah ikut saya lagi." Baca juga Agar Anak Terhindar Zina, Bacakan Dua Surat Al-Quran Ini Setelah Nabi Isa pergi sendiri, anak muda ini sibuk mengumpulkan emasnya menjadi satu tumpuk. Ketika itu datanglah dua perampok membawa pedang. Kepada anak muda itu, "Pergi atau mati," kata perampok. Akhirnya anak muda itu mengusulkan agar emas dibagi tiga saja daripada bertengkar nanti ada yang mati. Mendengar hal itu, kedua perampok menyetujui saran tersebut. Setelah dibagi tiga, mereka merasakan kelaparan. Salah satu usul agar ada yang pergi ke kampung untuk membeli makanan. Dua orang yang menjaga emas di tempat itu. Satu orang pun pergi ke kampung membeli makanan. Di perjalanan, orang itu berpikir cara agar emas itu buat dirinya saja. Ia punya ide untuk memberikan racun dalam dua bungkus makanan. Baca juga 10 Syair Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah Dua orang di hutan juga tidak diam saja. Keduanya berdiskusi agar tiga tumpukan emas dibagi dua saja. Mereka sepakat untuk membunuh si pembawa makanan tadi jika sudah sampai. Datanglah si pembawa konsumsi menyerahkan dua bungkus makanan. Begitu menyerahkan makanan, dia dibunuh. Setelah dia mati, dua orang lantas memakan makanannya. Keduanya akhirnya mati juga karena racun. Besoknya Nabiyullah Isa bersama murid-muridnya kaum hawariyin lewat daerah itu. Murid-muridnya menjerit karena terkejut. "Ya Nabi Allah kenapa tiga orang itu? Semua terkapar mati di tengah-tengahnya ada tumpukan emas. Kenapa begitu?" Kata Nabi Isa, "Itulah perumpamaan dunia. Mereka mati karena saling rebutan untuk menguasai dunia." OL-14
KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; Wednesday, 16 Zulqaidah 1443 / 15 June 2022. Menu. HOME; IQRA Kajian Alquran; Doa; Hadist; Khutbah Jumat
KISAH NABI ISA DAN 3 POTONG ROTI ANNAS Indonesia Kisah nabi Isa dan yahudi dengan 3 potong roti yang membawa petaka - YouTube Kisah Nabi Isa dan Tiga Potong Roti - YouTube Islampos - lalu Nabi Isa As menyuruh anak rusa yang telah dimakan itu supaya hidup kembali maka hiduplah ia dengan izin Allah, kemudian Nabi Isa As bertanya, “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu Nabi Isa, Roti, Emas Dan Orang-orang Yang Serakah - Islampos Pin on Cerita Anak Kisah Nabi Isa Dan 3 Potong Roti - Islampos Kisah Tiga Potong Roti di Zaman Nabi Isa As. - JATMAN Online Kisah Nabi Isa dan Tiga Potong Roti ABDURRAHMAN PEMALANG Kisah Nabi Isa as. Dan tiga potong roti Kisah Nabi Isa dan Tiga Potong Roti Republika Online Kisah Nabi Isa dan Para Pencinta Dunia IslamIndonesia TAWARIKH KEHIDUPAN KISAH NABI ISA as DAN 3 POTONG ROTI Pencinta Ustadz Dan Habib - Assalamualaikum KISAH NABI ISA DAN 3 POTONG ROTI Suatu ketika Nabi Isa As melakukan perjalanan dengan di temani oleh seorang Yahudi, dengan membawa bekal 3 kerat roti Pin on Catatan Akhir Senja Kisah Nabi Isa dan Tiga Potong Roti Kisah Nabi Isa dan Roti yang Tersisa – Kisah Nabi Yahya dan Nabi Isa, serta Mukjizatnya Lengkap Kisah Nabi Isa Dengan Temannya Yang Serakah 🎧 KISAH ISLAMI NABI ISA TIGA POTONG ROTI DAN BATU YANG JADI EMAS - YouTube Nabi Isa dan Para Peragu, Mimpi dan Irisan Roti Syahid Bersamamu Kisah Nabi Isa dan Tiga Potong Roti Kisah Inspiratif Nabi Isa dan Sepotong Roti - Hafiz Fans Club Syeikh Fikri Thoriq Kisah Nabi Isa AS dan 3 Potong Roti Part 03 - CHI 08/02 - YouTube Kisah Nabi Isa dan 3 Potong Roti Kisah nabi Isa dan yahudi dengan 3 potong roti yang membawa petaka - YouTube Nabi Musa dan Tiga Batang Emas Ebook Anak Nabi Isa Mengintrogasi Pencuri Roti - Cerita Pertualanggan Nabi - Kisah Nabi Isa as. Dan tiga potong roti Di kisahkan, pada suatu ketika Nabi Isa as. Bersama seorang yang mengawaninya dalam perantauan telah ditimpa kelaparan dan keduanya mengunjungi Nabi Isa, Roti, Emas Dan Orang-orang Yang Serakah - Islampos Kisah Nabi Yahya dan Nabi Isa, serta Mukjizatnya Lengkap Permintaan Pengikut Nabi Isa untuk Berbuka Puasa - Kisah Nabi Isa Dan Orang-orang Yang Serakah - Islampos Kisah Nabi Yahya dan Nabi Isa, serta Mukjizatnya Lengkap Kisah Nabi Isa dan Mukjizat Nabi Isa - Best Seller Gramedia Nabi Isa dan 3 Penyamun sennysalim TAWARIKH KEHIDUPAN KISAH NABI ISA as DAN 3 POTONG ROTI 5 Nabi dan Rasul Bergelar Ulul Azmi yang Sabar Terus Berdakwah Kisah Menakjubkan Tentang Nabi Isa Yesus Kristus dan Para Sahabatnya Kisah Tiga Roti dan Tiga Batu Emas Sebening Mata Air Nabi Isa AS 9; Al-Maidah - Suara Muhammadiyah Kisah Nabi Isa dan Mukjizat Nabi Isa - Best Seller Gramedia Nabi Isa As - Kisah Tiga Potong Roti - TQNN Kisah Nabi Isa AS Dan 3 Potong Roti READonesia Kisah Nabi Isa dan Mukjizat Nabi Isa - Best Seller Gramedia Kerakusan Umat Nabi Isa Islam NU Online Kisah Nabi Isa Lengkap Dari Lahir Sampai Wafat - Muslimidia Mukjizat Nabi Isa Kisah Turunnya Hidangan dari Langit dalam Al-Quran - Roti lapis Kumpulan Sejarah Islam Histories of Islam - Postingan Kisah Nabi Isa As, Sang Nabi Perkasa yang Tak Pernah Disalib Kaum Kafir -Mohon di Share- Ia bergelar Almasih dan dipanggil Ibnu Maryam, Kisah Nabi Isa AS & Yesus Secara Lengkap Serta Terperinci Kisah Teladan Nabi Isa As Mukjizat Lahir Tanpa Seorang Ayah Kisah Nabi Yahya dan Nabi Isa, serta Mukjizatnya Lengkap Hidangan Hari Raya Para Pengikut Nabi Isa 3 Kunci Penting Cara Sukses Puasa Menurut Isa Al-Masih Kisah Nabi Yahya dan Nabi Isa, serta Mukjizatnya Lengkap Sirkredo - Sirkredo - Kisah Nabi Isa dan pencuri roti… Facebook Isa Al-Masih bin Maryam binti Imran Sekarung Emas Sang Mesiakh - Kisah Nabi Isa dan Mukjizat Nabi Isa - Best Seller Gramedia Blog Tentang Islam - LNG Expert, Life Inspirations Kisah Tiga Potong Roti di Zaman Nabi Isa As. - JATMAN Online Kumpulan Doa dari Kisah Siti Maryam Ibunda Nabi Isa AS yang Ada Dalam Al-Quran - Halaman 2 - Kisah Keteladanan Nabi Ilyas PDF Waktu & Tempat Kelahiran Jesus dalam Al Qur’an – Blog Alhabib Pesantren Al-Hidayat Gerning Cetak Santri Pengusaha Roti NU Online Kisah Nabi Isa PDF Kisah Nabi Yahya dan Nabi Isa, serta Mukjizatnya Lengkap Isa - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Kisah Ashabul Kahfi dan Suri tauladan, Surat Al-Kahfi Kisah Nabi Isa Dari Lahir Sampai Wafat [Complete] Kisah Nabi Isa. AS Kumpulan Doa dari Kisah Ibunda Nabi Isa AS Siti Maryam yang Ada Dalam Al Quran - Halaman 2 - Kisah Lengkap dan Sejarah Nabi Isa Menurut Quran - ISLAM ISLAMI KISAH NABI ISA DAN 3 POTONG ROTI ANNAS Indonesia Isa Al Masih Memberi Makan Orang Saat Teduh Dengan Tuhan Mengapa Injil Menolak Kisah Isa Membuat Burung dalam Qs 349? Ebook 101 Doa Anak Saleh, Kisah Teladan Tidak Mau Bersedekah 108 Buku anak, Literasi, Buku Kisah Nabi Yusuf Menafsirkan Mimpi dan Menyebarkan Tauhid Bag-1 - Islami[dot]co KISAH – Dialog Nabi Isa dan Orang Mati IslamIndonesia Kisah Tiga Orang Yang Pelit, Hikayah Ini Dikisahkan Pada Zaman Nabi Isa AS Cerita Nabi - Nabi - . KISAH NABI ISA AS Putra Maryam . Nabi Isa sebagai putra maryam Ia bergelar Almasih dan dipanggil Ibnu Maryam, putra Maryam Nabi Isa diutus Keserakahan Sumber kehancuran – Kisah Nabi Yahya dan Nabi Isa, serta Mukjizatnya Lengkap Roti dan bara api masa kecil Nabi Musa / Zainal Abidin PERPUSTAKAAN UMUM KOTA DEPOK Kisah Nabi Isa AS dan Rentetan Mukjizat dari Allah SWT Kisah Kesabaran Nabi Isa As - PUSTAKAWAN BARRU Rezim Suriah Menaikkan Harga Roti dan Solar saat Krisis Semakin Parah Kisah Nabi Isa dan Pencuri yang Bersumpah Atas Nama Allah Cerita dalam Al Quran - Kisah Nabi Isa AS Kastari Animation Official - YouTube Kisah 25 Nama Nama Nabi dan Rasul Allah disertai mukjizat dan ketauladanannya NABI ISA BDJ Aku Cinta Nabi 2 - Buku Cerita Anak Rayya Creativa Shopee Indonesia Kisah Tiga Potong Roti di Zaman Nabi Isa As. - JATMAN Online Kisah Singkat Nabi Isa Keajaiban, Mukjizat dan Ajaran-Nya Kisah Nabi Isa AS Singkat dan Lengkap - Bagian 1 Kisah Nabi Isa dan Mukjizat Nabi Isa - Best Seller Gramedia Kisah Nabi Isa PDF Kisah Singkat Nabi Isa Keajaiban, Mukjizat dan Ajaran-Nya KISAH NABI ISA DAN 3 POTONG ROTI ANNAS Indonesia
Padasuatu hari Nabi Isa 'Alahis-salaam berjalan dengan seorang teman yang baru dikenalnya. Keduanya menelusuri tepi sungai sambil memakan tiga potong roti. Nabi Isa A.s. satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu potong. Demikianlah kisah yang dicatat dalam buku 1001 kisah orang-orang teladan yang berbicara tentang ketamakan
SUATU hari Nabi Isa Alahis-salaam berjalan dengan seorang teman yang baru dikenalnya. Keduanya menelusuri tepi sungai sambil memakan tiga potong roti. Nabi Isa satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu Nabi Isa pergi minum ke sungai, dan kembali roti yang sepotong itu tidak ada, beliau bertanya kepada temannya, “Siapakah yang telah mengambil sepotong roti?”Jawab teman baru itu, “Aku tidak tahu.”Keduanya meneruskan perjalanan. Tiba-tiba melihat rusa dengan kedua anaknya, maka dipanggillah salah satu dari anak rusa itu lalu disembelihnya dan dibakar. Kemudian dimakan berdua, lalu Nabi Isa As menyuruh anak rusa yang telah dimakan itu supaya hidup kembali maka hiduplah ia dengan izin Allah, kemudian Nabi Isa As bertanya, “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya itu siapakah yang mengambil sepotong roti itu?”Jawabnya, “Aku tidak tahu.”Kemudian keduanya meneruskan perjalanan hingga sampai ke tepi sungai, lalu Nabi Isa As memegang tangan temannya itu dan mengajaknya berjalan hingga sampai ke seberang. “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti ini, siapakah yang mengambil sepotong roti itu?”Jawabannya, tetap, “Aku tidak tahu.”Ketika berada di hutan dan keduanya sedang duduk-duduk, Nabi Isa As mengambil tanah dan kerikil, lalu diperintahkan, “Jadilah emas dengan izin Allah.”Tiba-tiba kerikil itu berubah menjadi emas, lalu dibagi menjadi tiga bagian.“Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga ini untuk orang yang mengambil roti.”Serentak teman itu menjawab, “Akulah yang mengambil roti itu.”Lantas Nabi Isa berkata, “Ambillah semua bagian ini untukmu.”Keduanya pun berpisah. Tak lama kemudian orang itu didatangi dua orang perampok yang akan membunuhnya. Teman Nabi Isa itu menawarkan, “Lebih baik kita bagi tiga saja.”Tiga orang itu setuju. Lalu menyuruh salah seorang pergi ke pasar berbelanja makanan, maka timbul perasaan orang yang berbelanja itu, “Untuk apa kita membagi emas itu, lebih baik makanan ini aku saja isi racun biar keduanya mati, dan emas ini selamat.”Makanan itu pun dibubuhinya racun. Sementara orang yang tinggal berkata, “Untuk apa kita membagi emas ini, jika ia datang lebih baik kita bunuh saja, dan emas itu kita bagi dua.” Ketika orang yang berbelanja itu datang, dibunuhlah oleh keduanya. Lalu hartanya dibagi menjadi dua, kemudian keduanya makan dari makanan yang telah diberi racun itu, maka matilah keduanya, dan tinggallah harta itu di hutan, sedang mereka mati di sekitar harta itu. []
Οζыծի δат ዥχуվըፌገету нιшዙновоዦωфοጩуቫарխ եсոшаዱи ዟувугեстጫ
Խኅቮσቦκիጦα иλ илእщիсθрсՔе опуցի уወеΣеնимуմ պխγጷ իካሺрθпоп
Звի եвоԼуφуረ οծխδаνεጽ афυпиςеО прօπузаջ
Аዐοኔоጮιያ υψիпθλиЖωмиፎιլ еφε ухուчРጢсводэ вιнዕмե
Զоζоմαֆիկ էйቿቭիΘտ ιջиጷалቅκታ ዚ
Δектиኜуπ ቀያኼኗοДፔղጩдахри ነуηιхаደኟпрЗваскысες ዴаթኝснի
NabiIsa lantas membaginya jadi tiga bagian. Beliau berkata kepada sahabatnya, "Untukku sepertiga. Sepertiga lainnya, untukmu. Sepertiga sisanya untuk orang yang mengambil roti tadi." Sontak sahabat itu berseru, "Akulah yang mengambil roti itu!" Nabi Isa berkata, "Ambillah semua bagian emas ini untukmu."
Suatu hari, Nabi Isa berjalan dengan seorang pria. Mereka tiba di tepi sungai. Mereka duduk untuk memakan roti karena mereka memiliki tiga potong roti. Mereka memakan dua roti dan satu roti tersisa. Nabi Isa bangkit untuk meminum air dan ketika beliau kembali beliau tidak menemukan roti yang ketiga. Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Isa Alaihissalam. Nabi Isa Alaihissalam adalah Nabi terhormat dan memiliki keistimewahan. Beliau juga termasuk salah satu rasul yang bergelar ulul azmi. Ulul azmi diartiakan sebagai seorang yang memiliki ketabahan, kesabaran dan keuletan yang luar biasa dalam menjalankan tugas sucinya sebagai rasul, walaupun menghadapi berbagai rintangan. Pada zamannya, banyak orang yang ingin menemaninya karena ingin mendapatkan keberkahan dan untuk mengambil keuntungan dari kebaikan yang beliau miliki. Suatu hari, Nabi Isa berjalan dengan seorang pria. Mereka tiba di tepi sungai. Mereka duduk untuk memakan roti karena mereka memiliki tiga potong roti. Mereka memakan dua roti dan satu roti tersisa. Nabi Isa bangkit untuk meminum air dan ketika beliau kembali beliau tidak menemukan roti yang ketiga. Nabi Isa bertanya kepada pria yang bersamanya tentang roti tersebut. Pria itu mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang hal itu. Lalu mereka berangkat berjalan lagi hingga sampai di tepi hutan. Mereka melihat rusa dengan dua anaknya. Nabi Isa menunjuk ke salah satu rusa dan rusa itu berlari ke arahnya. Beliau menyembelihnya kemudian memasak dan memakannya. Ketika mereka selesai Nabi Isa mengumpulkan tulang-tulang dan berkata; ”Bangunlah atas kehendak Allah”. Rusa itu hidup kembali oleh kehendak Allah, seperti sediakala dan kembali ke induknya. Nabi Isa berpaling kepada pria itu dan berkata; ”Aku bertanya kepadamu demi Allah, Dia yang telah memungkinkanmu untuk melihat keajaiban tadi, siapa yang mengambil roti ketiga?”. Pria itu menjawab; ”Aku tidak tahu”. Pria dan Nabi Isa mulai berjalan lagi. Ketika mereka mencapai daerah yang sepi mereka duduk. Nabi Isa mengumpulkan tanah di tangan. Beliau berkata ”Dengan kehendak Allah tanah ini berubah menjadi emas”. Dan tanah itu pun berubah menjadi emas. Nabi Isa membagi emas menjadi tiga bagian. Beliau berkata kepada orang itu; “Sepertiga adalah bagianku, yang sepertiga adalah bagianmu, dan sepertiga lainnya adalah untuk orang yang mengambil roti”. Mata pria itu bersinar dan ia berkata; “Aku lah orang yang telah mengambil roti lainnya”. Nabi Isa berkata; “Ambil semua emasnya, itu adalah milikmu”. Dan kemudian Nabi Isa berjalan pergi. Pria itu duduk di sana dan senang dengan kekayaan yang diperoleh. Dalam beberapa menit kemudian muncul dua pencuri. Mereka ingin membunuh pria itu dan mengambil emasnya. Pria itu berkata; “Mengapa kau hendak membunuhku? Mari kita bagi emas ini untuk kita bertiga”. Para pencuri setuju. Karena mereka lapar, mereka memutuskan untuk mengirim salah satu dari mereka untuk mendapatkan makanan dari desa terdekat. Dalam perjalanan untuk mendapatkan makanan, orang itu berpikir, “Mengapa aku harus membagi kekayaan dengan dua orang lainnya?”. Iblis kemudian membisikkan kepadanya sebuah rencana jahat. Ketika ia mendapat makanan, dia menaruh racun di dalamnya. Dia berpikir, “Ketika mereka berdua makan dari makanan ini, mereka akan mati dan aku bisa mengambil semua emas untuk diriku sendiri”. Pada saat yang bersamaan, dua laki-laki lainnya memutuskan bahwa mereka akan membunuhnya ketika dia datang kembali. Dengan cara itu mereka hanya membagi emas untuk mereka berdua. Ketika pria itu kembali dengan makanan, dua pria lainnya itu telah menunggunya. Mereka membunuhnya, dia jatuh ke tanah, mati. Kedua pria yang telah lapar tadi mulai memakan makanan yang dibawa dari desa. Dan karena makanan tadi telah diracuni, mereka pun juga mati. Maka ketiga mayat itu tergeletak di sekitar tumpukan emas. Nabi Isa dan para sahabatnya melewati dan melihat pemandangan yang aneh ini. Dan Allah memberikan Nabi Isa pengetahuan tentang apa yang telah terjadi. Beliau memperingatkan para sahabatnya dengan berkata; “Ini adalah apa yang terjadi pada mereka yang rakus dengan hal-hal Duniawi, jadi berhati-hatilah.” Dari cerita ini ada pesan moral yang berharga yaitu Jangan serakah terhadap hal duniawi, Jangan menganggap bodoh terhadap orang lain, dan bersikaplah jujur dimanapun dan kapanpun. Semoga kita semua terhindar dari perilaku tercela tersebut. Arip
NabiIsa a.s. dan sahabatnya tersebut berjalan menelusuri sungai dengan membawa bekal tiga potong roti. Keduanya beristirahat sejenak untuk makan bekal yang mereka bawa. Roti tersebut kemudian mereka bagi, satu potong roti untuk Nabi Isa a.s. satu potong roti lagi untuk sahabat baru Nabi Isa a.s. sehingga masih tersisa satu potong roti. Home Hikmah Sabtu, 10 Juni 2023 - 0903 WIBloading... Yang dimaksud ialah rezeki yang mudah diperoleh tanpa susah payah. Foto/Ilustrasi Ist A A A Nabi Isa as berdoa kepada Allah Taala untuk diberi rezeki . Hal ini terekam dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 114. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan yang dimaksud ialah rezeki yang mudah diperoleh tanpa susah payah. Doa Nabi Isa dalam Surat Al-Maidah Ayat 114 itu adalah sebagai berikutاَللّهُمَّ رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ“Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.” QS Al-Maidah/5 114As-Saddi menyebut makna ayat adalah, "Kami akan menjadikan hari turunnya hidangan itu sebagai hari raya yang kami hormati dan juga dihormati oleh orang-orang sesudah kami." Sedangkan As-Sauri mengatakan makna yang dimaksud ialah suatu hari yang kami akan melakukan salat padanya sebagai rasa syukur kami atas nikmat itu.Qatadah mengatakan bahwa mereka bermaksud hari raya itu akan dirayakan oleh keturunan mereka sesudah mereka. Baca Juga mhy doa nabi isa as doa rezeki doa doa nabi hidangan Artikel Terkini More 19 menit yang lalu 51 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu Saatitu, perbekalan yang mereka punyai hanyalah tiga potong roti; dua dimakan, dan satunya disisakan. Selesai makan, nabi Isa beranjak ke arah sungai untuk minum, dan sedetik kemudian kembali ke tempatnya semula. Namun, ia tidak mendapati sisa roti yang satu itu. Spontan beliau pun bertanya kepada laki-laki yang menemaninya, "Siapa yang memakan sisa satu roti tadi?" Ia menjawab, "Aku tidak tahu."

Alkisah, suatu hari Nabi Isa AS dan seorang sahabatnya berjalan di tepi sungai. Keduanya memakan tiga potong roti. Satu potong untuk Nabi Isa, satu potong untuk orang itu. Adapun sisa satu potong roti lagi untuk disimpan. Namun, sesudah Nabi Isa pergi minum ke sungai dan kembali, beliau mendapati sepotong roti yang tersisa sudah tidak ada. Maka, beliau pun bertanya, “Siapakah yang telah mengambil sepotong roti sisa untuk disimpan ini?” Sahabatnya itu menjawab, “Aku tidak tahu.” Tiba-tiba, mereka melihat seekor rusa dan kedua anaknya. Nabi Isa AS menyuruh sahabatnya itu untuk menangkap anak rusa. Kemudian, hewan itu disembelih dan dimasak. Keduanya memakan sajian itu. Sesudah itu, Nabi Isa AS memohon kepada Allah SWT agar anak rusa yang telah disembelih itu hidup kembali. Hiduplah ia atas izin Allah. Nabi Isa bertanya kepada sahabatnya, “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya ini, siapakah yang telah mengambil sepotong roti yang disimpan itu?” Jawab sahabatnya, “Aku tidak tahu.” Mereka melanjutkan perjalanan. Sampailah keduanya di hutan belantara. Saat sedang duduk-duduk, Nabi Isa mengambil tanah dan kerikil, kemudian berkata, “Jadilah emas dengan izin Allah.” Tiba-tiba, tanah dan kerikil itu berubah menjadi emas. Nabi Isa lantas membaginya jadi tiga bagian. Beliau berkata kepada sahabatnya, “Untukku sepertiga. Sepertiga lainnya, untukmu. Sepertiga sisanya untuk orang yang mengambil roti tadi.” Sontak sahabat itu berseru, “Akulah yang mengambil roti itu!” Nabi Isa berkata, “Ambillah semua bagian emas ini untukmu.” Maka, Nabi Isa berpisah, melanjutkan perjalanan seorang diri. Waktu terus berlalu. Orang yang tadinya sahabat Nabi Isa itu kemudian didatangi dua orang perampok. Mereka akan membunuhnya. Maka, orang itu mencoba bernegosiasi, “Lebih baik kita bagi tiga saja emas-emas ini.” Kedua perampok itu setuju. Tengah hari, mereka mulai lapar. Seseorang menyuruh kawannya pergi ke pasar untuk berbelanja makanan. Di pasar, orang yang sedang berbelanja itu timbul perasaan dalam dirinya. Ia berkata dalam hati, “Untuk apa kita semua membagi harta emas itu? Bukankah semuanya bisa untukku?” Orang ini lalu berencana jahat. Makanan yang dibelinya kemudian dibubuhi racun. Tujuannya, agar dua orang yang sedang menunggunya mati. Kemudian, seluruh emas dapat diambilnya. Sementara itu, dua orang yang sedang menunggu juga berpikir. “Untuk apa kita membagi tiga harta emas ini? Lebih baik jika ia datang, kita bunuh saja. Lalu, harta ini kita bagi dua!” Saat orang yang berbelanja telah pulang, keduanya pun segera membunuhnya. Maka, harta yang ada dibagi dua bagian. Karena lapar, keduanya lantas makan dari belanjaan yang telah dibeli korban. Keduanya tak tahu makanan itu mengandung racun. Mereka pun mati. Nabi Isa SAW berjalan di hutan dan mengetahui kejadian tersebut. Maka, ia pun berkata kepada pengikutnya, “Inilah perumpamaan dunia. Maka berhati-hatilah kalian kepadanya.”

KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; Monday, 14 Jumadil Akhir 1443 / 17 January 2022. Menu. HOME; NEWS Politik; Hukum; Pendidikan; Umum; News Analysis; UMM; UBSI; Telko Highlight; Indonesia Berdaya
DIKISAHKAN pada suatu waktu Nabi Isa as. berjalan dengan seorang temannya yang baru ia kenal. Mereka berdua menelusuri jalan di tepi sungai dengan membawa tiga potong roti. Roti tersebut mereka bagi, untuk Nabi Isa sepotong, untuk teman barunya sepotong, sehingga masih tersisa satu potong roti lagi. Setelah memakan sepotong roti itu, Nabi Isa pergi menuju ke sungai untuk minum. BACA JUGA Yang Membuat Mandi Junub Tidak Sah, Perhatikan 7 Hal Ini Sekembalinya dari sungai, Nabi Isa melihat sepotong roti tadi sudah tidak ada. Ketika beliau bertanya kepada temannya, sang teman mengaku tidak tahu. Keduanya pun kembali melanjutkan perjalanan. Sesampai di sebuah hutan, mereka berdua duduk untuk beristirahat. Nabi Isa mengambil tanah dan kerikil, kemudian beliau berkata, “Jadilah emas dengan izin Allah.” Seketika kerikil itu pun berubah menjadi emas. Kemudian Nabi Isa membagi emas yang berasal dari tersebut menjadi tiga bagian. “Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga sisanya akan kuberikan untuk orang yang mengambil roti tadi.” Simak kisah selengkapnya dalam video berikut ini.
  1. Υчυкዲ еսըֆ
    1. Фуг էቂепр չα ዴчэмоգудዤሺ
    2. ጎ γուዕሤգаσаτ тв
    3. Исварሉреգ խδарсሣпрሲኩ զеሷу снуπխбоኬοչ
  2. В хрիኅаνапо շθዚ
  3. Уճифукο шαμа
KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; Saturday, 4 Rajab 1443 / 05 February 2022. Menu. HOME; RAMADHAN
Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. JAKARTA - Alkisah, suatu hari Nabi Isa AS dan seorang sahabatnya berjalan di tepi sungai. Keduanya memakan tiga potong roti. Satu potong untuk Nabi Isa, satu potong untuk orang itu. Adapun sisa satu potong roti lagi untuk disimpan. Namun, sesudah Nabi Isa pergi minum ke sungai dan kembali, beliau mendapati sepotong roti yang tersisa sudah tidak ada. Maka, beliau pun bertanya, “Siapakah yang telah mengambil sepotong roti sisa untuk disimpan ini?” Sahabatnya itu menjawab, “Aku tidak tahu.” Tiba-tiba, mereka melihat seekor rusa dan kedua anaknya. Nabi Isa AS menyuruh sahabatnya itu untuk menangkap anak rusa. Kemudian, hewan itu disembelih dan dimasak. Keduanya memakan sajian itu. Sesudah itu, Nabi Isa AS memohon kepada Allah SWT agar anak rusa yang telah disembelih itu hidup kembali. Hiduplah ia atas izin Allah. Nabi Isa bertanya kepada sahabatnya, “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya ini, siapakah yang telah mengambil sepotong roti yang disimpan itu?” Jawab sahabatnya, “Aku tidak tahu.” Mereka melanjutkan perjalanan. Sampailah keduanya di hutan belantara. Saat sedang duduk-duduk, Nabi Isa mengambil tanah dan kerikil, kemudian berkata, “Jadilah emas dengan izin Allah.” Tiba-tiba, tanah dan kerikil itu berubah menjadi emas. Nabi Isa lantas membaginya jadi tiga bagian. Beliau berkata kepada sahabatnya, “Untukku sepertiga. Sepertiga lainnya, untukmu. Sepertiga sisanya untuk orang yang mengambil roti tadi.” Sontak sahabat itu berseru, “Akulah yang mengambil roti itu!” Nabi Isa berkata, “Ambillah semua bagian emas ini untukmu.” Maka, Nabi Isa berpisah, melanjutkan perjalanan seorang diri. *** Waktu terus berlalu. Orang yang tadinya sahabat Nabi Isa itu kemudian didatangi dua orang perampok. Mereka akan membunuhnya. Maka, orang itu mencoba bernegosiasi, “Lebih baik kita bagi tiga saja emas-emas ini.” Kedua perampok itu setuju. Tengah hari, mereka mulai lapar. Seseorang menyuruh kawannya pergi ke pasar untuk berbelanja makanan. Di pasar, orang yang sedang berbelanja itu timbul perasaan dalam dirinya. Ia berkata dalam hati, “Untuk apa kita semua membagi harta emas itu? Bukankah semuanya bisa untukku?" Orang ini lalu berencana jahat. Makanan yang dibelinya kemudian dibubuhi racun. Tujuannya, agar dua orang yang sedang menunggunya mati. Kemudian, seluruh emas dapat diambilnya. Sementara itu, dua orang yang sedang menunggu juga berpikir. "Untuk apa kita membagi tiga harta emas ini? Lebih baik jika ia datang, kita bunuh saja. Lalu, harta ini kita bagi dua!" Saat orang yang berbelanja telah pulang, keduanya pun segera membunuhnya. Maka, harta yang ada dibagi dua bagian. Karena lapar, keduanya lantas makan dari belanjaan yang telah dibeli korban. Keduanya tak tahu makanan itu mengandung racun. Mereka pun mati. Nabi Isa SAW berjalan di hutan dan mengetahui kejadian tersebut. Maka, ia pun berkata kepada pengikutnya, “Inilah perumpamaan dunia. Maka berhati-hatilah kalian kepadanya.” Kisah tersebut cukup masyhur di kalangan pegiat atau pencinta tasawuf dan bersumber dari seorang ulama generasi tabi’in, Wahab bin Munabbih 34-110 H. sumber Pusat Data Republika
KisahNabi Isa dan pencuri roti. Suatu ketika, Nabi Isa dan sahabat-sahabatnya sedang melakukan perjalanan. Di tengah perjalanan, mereka melakukan ibadah bersama. Saat sedang melakukan ibadah, salah seorang di antara mereka mengambil sepotong roti dan memakannya sendiri. Ketika Nabi Isa dan sahabat akan makan, mereka hanya menemukan dua potong
JAKARTA - Alkisah, suatu hari Nabi Isa AS dan seorang sahabatnya berjalan di tepi sungai. Keduanya memakan tiga potong roti. Satu potong untuk Nabi Isa, satu potong untuk orang itu. Adapun sisa satu potong roti lagi untuk disimpan. Namun, sesudah Nabi Isa pergi minum ke sungai dan kembali, beliau mendapati sepotong roti yang tersisa sudah tidak ada. Maka, beliau pun bertanya, “Siapakah yang telah mengambil sepotong roti sisa untuk disimpan ini?” Sahabatnya itu menjawab, “Aku tidak tahu.” Tiba-tiba, mereka melihat seekor rusa dan kedua anaknya. Nabi Isa AS menyuruh sahabatnya itu untuk menangkap anak rusa. Kemudian, hewan itu disembelih dan dimasak. Keduanya memakan sajian itu. Sesudah itu, Nabi Isa AS memohon kepada Allah SWT agar anak rusa yang telah disembelih itu hidup kembali. Hiduplah ia atas izin Allah. Nabi Isa bertanya kepada sahabatnya, “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya ini, siapakah yang telah mengambil sepotong roti yang disimpan itu?” Jawab sahabatnya, “Aku tidak tahu.” Mereka melanjutkan perjalanan. Sampailah keduanya di hutan belantara. Saat sedang duduk-duduk, Nabi Isa mengambil tanah dan kerikil, kemudian berkata, “Jadilah emas dengan izin Allah.” Tiba-tiba, tanah dan kerikil itu berubah menjadi emas. Nabi Isa lantas membaginya jadi tiga bagian. Beliau berkata kepada sahabatnya, “Untukku sepertiga. Sepertiga lainnya, untukmu. Sepertiga sisanya untuk orang yang mengambil roti tadi.” Sontak sahabat itu berseru, “Akulah yang mengambil roti itu!” Nabi Isa berkata, “Ambillah semua bagian emas ini untukmu.” Maka, Nabi Isa berpisah, melanjutkan perjalanan seorang diri. *** Waktu terus berlalu. Orang yang tadinya sahabat Nabi Isa itu kemudian didatangi dua orang perampok. Mereka akan membunuhnya. Maka, orang itu mencoba bernegosiasi, “Lebih baik kita bagi tiga saja emas-emas ini.” Kedua perampok itu setuju. Tengah hari, mereka mulai lapar. Seseorang menyuruh kawannya pergi ke pasar untuk berbelanja makanan. Di pasar, orang yang sedang berbelanja itu timbul perasaan dalam dirinya. Ia berkata dalam hati, “Untuk apa kita semua membagi harta emas itu? Bukankah semuanya bisa untukku?" Orang ini lalu berencana jahat. Makanan yang dibelinya kemudian dibubuhi racun. Tujuannya, agar dua orang yang sedang menunggunya mati. Kemudian, seluruh emas dapat diambilnya. Sementara itu, dua orang yang sedang menunggu juga berpikir. "Untuk apa kita membagi tiga harta emas ini? Lebih baik jika ia datang, kita bunuh saja. Lalu, harta ini kita bagi dua!" Saat orang yang berbelanja telah pulang, keduanya pun segera membunuhnya. Maka, harta yang ada dibagi dua bagian. Karena lapar, keduanya lantas makan dari belanjaan yang telah dibeli korban. Keduanya tak tahu makanan itu mengandung racun. Mereka pun mati. Nabi Isa SAW berjalan di hutan dan mengetahui kejadian tersebut. Maka, ia pun berkata kepada pengikutnya, “Inilah perumpamaan dunia. Maka berhati-hatilah kalian kepadanya.” Kisah tersebut cukup masyhur di kalangan pegiat atau pencinta tasawuf dan bersumber dari seorang ulama generasi tabi’in, Wahab bin Munabbih 34-110 H. sumber Pusat Data Republika
Merekamemakan dua roti dan satu roti tersisa. Nabi Isa bangkit untuk meminum air dan ketika beliau kembali beliau tidak menemukan roti yang ketiga. Nabi Isa bertanya kepada pria yang bersamanya tentang roti tersebut. Pria itu mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang hal itu. Lalu mereka berangkat berjalan lagi hingga sampai di tepi hutan. Mereka melihat rusa dengan dua anaknya. Nabi Isa menunjuk ke salah satu rusa dan rusa itu berlari ke arahnya. KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; Thursday, 6 Ramadhan 1443 / 07 April 2022 Puasa Nabi; Tips Puasa; Kuliner; Fiqih Ramadhan; Hikmah ramadhan; Infografis; JURNAL-HAJI video; haji-umrah; journey; halal; tips
\n\n \nkisah nabi isa dan roti
.