🎃 Jalur Pendakian Gunung Jaya Wijaya

Jalurpendakian di gunung Jaya Wijaya merupakan salah satu jalur pendakian terekstrim di dunia. Selain terjal, jalur ini juga dipenuhi oleh salju yang bisa membuat anda tertantang saat
Pegunungan Sudirman atau Sudirman Range di Provinsi Papua memiliki puncak yang terkenal, yaitu Puncak Jaya Wijaya atau Puncak Jaya yang diselimuti salju karena ketinggiannya mencapai mdpl. Namun, salju tersebut diperkirakan akan menyusut akibat dari pemanasan global. Nama lain dari Puncak Jaya adalah Carstensz Pyramide atau Puncak Carstensz. Diambil dari nama seorang petualang asal Belanda, yakni Jan Carstensz, yang pertama kali melihat adanya puncak gunung bersalju di daerah tropis. Pengamatan tersebut dilakukan olehnya melalui kapal laut. Hal itu baru terbukti kebenarannya setelah 3 abad kemudian, dan menjadi salah satu Objek Wisata Alam kebanggan Gunung Jaaya Wijaya ini dimulai pada tahun 1889, sebuah ekspedisi Belanda membuat peta Pulau Papua dan menemukan puncak gunung yang diselimuti salju sebagaimana dilaporkan oleh Carstensz. Untuk menghormati Carstensz, maka puncak gunung tersebut kemudia diberi nama sesuai dengan namanya. sedangkan, sebutan Puncak Jaya Wijaya merupakan pemberian Presiden Soekarno setelah berhasil merengkuh Kedaulatan Papua Barat dari Belanda. Pendaki pertama yang tercatat pernah menaklukan Puncak Jaya adalah tim ekspedisi yang dipimpin oleh Heinrich Harrer pada tahun 1962. Objek Wisata Gunung Jaya Wijaya Papua merupakan salah satu puncak gunung bersalju yang ada di perlintasan garis khatulistiwa, selain pegunungan di Afrika dan Amerika Latin. Jika dilihat dari udara, Puncak Jaya Wijaya tampak seperti permadani hitam yang diselimuti oleh tudung putih. Jika matahari sedang cerah, maka hamparan salju tersebut akan memantulkkan cahaya mentari yang menyilaukan. Kandungan es di pegunungan ini diperkirakan mencapai 5% dari cadeangan es dunia yang berada di luar Benua Afrika. Namun, akibat pemanasan global jumlah tersebut dari tahun ketahun kian menyusut. Jika dilihat dari tipe gletsernya, kawasan bersalju di Jaya Wijaya masuk kedalam tipe Alpine Glaciation. Sementara gletser atau aliran lumuran salju diwilayah ini masuk ke dalam tipe Valley Glacier, yaitu aliran gletser yang mengalir dari tempat tinggi menuju daerah yang lebih rendah. Oleh sebab itu di daerah ini dimungkinkan terdapat aliran sungai es. Jika Anda berminat menjelajahi Objek Wisata Gunung Jaya Wijaya Papua tentu saja hal utama yang perlu dipersiapkan adalah kesiapan fisik, perbekalan, dan logistik. Latihan rutin di daerah dengan suhu dingin merupakan salah satu pembiasaan yang cukup efektif untuk menghindari ancaman hipotermia, yaitu hilangnya panas tubuh karena berada dia kawasan yang bersuhu sangat dingin. Disamping itu, aspek perizinan juga harus disiapkan jauh hari sebelum pelaksanaan pendakian. Sebab, selain karena mendan pendakiannya yang berat kawasan Papaua kerap kali dilanda kerusuhan, perang antar suku, serta gangguan keamanan lainnya. Berbeda dengan Objek Wisata Gunung Inerie sebelumnya yang tidak perlu agen perjalanan khusus untuk mengunjunginya, maka Objek Wisata Gunung Jaya Wijaya Papua ini justru sebaliknya. Medan pendakian yang berat, proses perizinan yang rumit, serta jaminan keamanan ketika proses pendakian, mengharuskan Anda memanfaatkan jasa agen perjalanan yang berpengalaman. Berbagai agen perjalanan yang memiliki reputasi internasional telah menyediakan dua pilihan Jalur Pendakian Gunung Jaya Wijaya, yaitu jalur klasik melalui desa Ilaga atau jalur kedua yang lebih nyaman dengan menumpang helikopter menuju Basecamp Bukit Danau atau Danau Valley. Jasa agen perjalanan tersebut biasanya akan menangani masalah perizinan, transportasi dari Jakarta menuju Papua, persewaan helikopter menuju basecamp, pemandu pendakian, asuransi, serta latihan dan pengkondisian tim sebelum pendakian di Objek Wisata Gunung Jaya Wijaya Papua. Tentu saja, biaya perorang untuk satu tim pendakian dengan menggunakan jasa agen perjalanan memerlukan biaya yang cukup besar, yaitu sekitar USD atau sekitar seratus juta rupiah lebih. Apabila Anda memanfaatkan jasa agen perjalanan untuk menikmati Wisata Gunung ini, maka keperluan akomodasi dan berbagai fasilitas untuk pendakian di Objek Wisata Gunung Jaya Wijaya Papua biasanya telah menjadi bagian dari tanggung jawab agen perjalanan tersebut. 1 Puncak Jaya (4.884 mdpl) Puncak Jaya merupakan gunung tertinggi di Indonesia. Berdasarkan informasi dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Puncak Jawa memiliki ketinggian 4.884

Indonesia dikenal dengan banyaknya pegunungan yang menawan. Di balik cantik dan indahnya pegunungan tersebut, ternyata medannya sangat sulit yang gak cocok buat kamu pendaki pemula, sebaiknya menghindari beberapa gunung berikut. Ada apa aja? Yuk, simak beberapa gunung Indonesia dengan jalur pendakian tersulit berikut ini!1. Gunung Jaya Wijaya, Papua, terkenal dengan Puncak Carstensz Pyramid yang punya salju abadi. Saat mendaki gunung ini, kamu harus memanjat tebing vertikal yang luar biasa sulitGunung Jaya Wijaya 2. Selama mendaki Gunung Latimojong, Sulawesi Selatan, pendaki bakal disambut jalanan sempit dengan tebing seram. Ada pula hutan lumutGunung Latimojong 3. Di Gunung Semeru, Jawa Timur, ada sebuah arca peninggalan Kerajaan Majapahit bernama Arcopodo. Untuk menjangkaunya, medannya sulit, karena harus melewati tepi jurangGunung Semeru 4. Untuk mendaki Gunung Leuser, Aceh, setidaknya dibutuhkan 16 hari naik dan turun, termasuk istirahatnya. Jalanannya pun sangat sulit dengan tanjakan tajam dan turunan yang licinGunung Leuser 5. Pendakian Gunung Binaiya, Maluku Tenggara, dibutuhkan setidaknya sepekan saat cuaca sedang buruk. Selama perjalanan, kamu bisa menemui tanaman berduri dan tanjakan terjalGunung Binaiya 6. Jalur menuju puncak Gunung Raung, Jawa Timur, berupa tebing yang dikelilingi jurang. Dari tebing satu ke tebing lainnya, pendaki harus menggunakan seutas taliGunung Raung Baca Juga 10 Spot Estetik Paling Favorit di Gunung Semeru, Sudah Pernah Mampir? 7. Selain jalur yang sangat terjal saat mendaki Gunung Kerinci, Jambi, ada juga harimau liar suka berkeliaran. Cuacanya juga suka berubah tiba-tiba yang memeprsulit pendakianGunung Kerinci 8. Pendakian menuju Gunung Bukit Raya, Kalimantan Tengah, biasanya ditemani guide, karena medannya sulit. Sebelum mendaki, kamu harus menyeberangi sungai dahuluGunung Bukit Raya 9. Gunung Piramid, Jawa Timur, memiliki jalur yang sempit dan cukup panjang, sehingga membutuhkan konsentrasi penuh. Kalau cuaca sedang buruk, pendaki bisa terperosokGunung Piramid 10. Jalur pendakian Gunung Ciremai, Jawa Barat, terdiri beragam tanjakan yang terjal. Dibutuhkan sekitar 11-13 jam menuju puncaknya yang tak disarankan dilakukan saat malam hariGunung Ciremai Itulah sepuluh gunung dengan jalur pendakian tersulit di Indonesia. Kalau berencana liburan ke sini, persiapkan fisik dan mental dahulu, ya! Baca Juga 10 Tips Mendaki Gunung Semeru untuk Pemula, Jangan Memaksakan Diri!

InfoPendakian Gunung Bukit Raya. Gunung Bukit Raya adalah salah satu gunung dalam rangkaian 7 gunung tertinggi di Indonesia yang dikenal dengan nama 7 Summits of Indonesia. Gunung-gunung lainnya yang termasuk daftar 7 Summits of Indonesia adalah Gunung Kerinci, Semeru, Latimojong, Rinjani, Binaiya, dan Carstenz Pyramid (Jaya Wijaya). April 8, 2021 March 22, 2021 Gunung Jaya WIjaya merupakan sebuah pegunungan yang berada di Provinsi Papua. Pegunungan dengan ketinggian mdpl ini dinobatkan sebagai gunung tertinggi di Indonesia. Hal yang unik yang tidak dimiliki gunung lainnya di Indonesia adalah adanya salju abadi yang terdapat pada puncak Gunung Jaya Wijaya ini. Gunung yang memiliki sejuta pesona keindahan alam ini tentu nya menarik minat para pendaki untuk merasakan keindahan alam tersebut. Beberapa Jalur Pendakian Gunung Jaya Wijaya Untuk menuju ke puncak Jaya WIjaya, terdapat beberapa jalur pendakian yang bisa dilewati para pendaki. Bila anda menginginkan pendakian dalam waktu yang singkat, anda bisa melalui kawasan PT Freeport yang berada di Timika, pendakian melalui jalur ini hanya memakan waktu beberapa jam saja. Sedangkan bila melalui Sugapa, waktu pendakian akan memakan waktu lebih lama yakni berhari-hari. Jika melalui Ugimba, anda akan melewati sungai yang cukup deras yaitu Sungai Kemabu. Lalu jika melalui Soagama, anda diharuskan untuk menaiki mobil atau motor menuju Desa Soagama, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju trek-trek selanjutnya. Tips Melakukan Pendakian Gunung Jaya Wijaya Bagi anda yang akan melakukan pendakian Gunung Jaya Wijaya, hal pertama yang harus anda persiapkan adalah tentu nya fisik dan mental anda, dikarenakan trek nya cukup berat dan terjal, anda pun harus melakukan latihan fisik sebelum anda berangkat untuk melakukan pendakian. Mental pun harus dipersiapkan dengan baik karena trek pendakian tidak selalu mudah, sehingga anda harus sabar dan belajar mengatur emosi anda agar tetap stabil. Selain itu, jangan lupa persiapkan peralatan dan perlengkapan mendaki serta makanan dan minuman untuk bekal selama pendakian. Itulah merupakan beberapa jalur pendakian Gunung Jaya WIjaya serta tips dalam melakukan pendakian menuju ke puncak Jaya WIjaya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang akan melakukan pendakian ke gunung tertinggi di Indonesia ini.
Namun sebelum melakukan pendakian di gunung Jayawijaya, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu tentang 11 fakta gunung Jayawijaya yang sudah kami siapkan di bawah ini, sebagai berikut. 1. Selain Jayawijaya, Gunung Ini Memiliki 2 Nama Lainnya. Pada mulanya, gunung ini bernama Cartenz Pyramid. Penamaan tersebut dimaksudkan untuk
Mengenal 10 gunung tertinggi di Indonesia mulai dari gunung Jaya Wijaya hingga Gunung Semeru! Pesona alamnya yang indah berhasil membuat Indonesia menarik di mata dunia. Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah gunung terbanyak. Terdapat sebanyak 400 gunung yang tersebar di wilayah Indonesia dengan 100 diantaranya masih aktif dan berpotensi erupsi. Beberapa gunung yang terkenal, seperti gunung Jaya Wijaya bahkan masuk ke daftar puncak gunung tertinggi di dunia bersamaan dengan gunung Everest. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan dan daya tarik wisata alam Indonesia. Bagi kamu para pecinta hiking yang ingin merencanakan pendakian atau sekedar penasaran, simak daftar gunung tertinggi di Indonesia beserta fakta menariknya berikut! Baca Juga Deretan Gunung di Indonesia yang Cocok untuk Pendaki Pemula Selain Gunung Puncak Jaya dan gunung Semeru, terdapat beberapa deretan gunung-gunung menjulang tinggi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Berikut daftar gunung-gunung tertinggi di Indonesia 1. Gunung Jaya Wijaya, Papua Sumber Gambar Gaet Lokal Gunung Jaya Wijaya ini menjadi gunung tertinggi nomor satu di Indonesia dengan puncak tertingginya, yaitu puncak jaya dengan ketinggian mencapai meter. Dengan ketinggian ini, gunung Puncak Jaya Wijaya masuk dalam deretan salah satu gunung tertinggi di dunia. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Jaya Wijaya Seorang pendaki berkebangsaan Austria, Heinrich Harrer adalah orang pertama yang berhasil mencapai ke puncak gunung tertinggi di Indonesia ini di tahun 1962. Meskipun berlokasi di negara tropis, salju bisa ditemukan di puncak Jaya Wijaya. Hal ini menjadikan Gunung Jaya Wijaya sebagai satu-satunya tempat yang bersalju di Indonesia. Selain dilapisi salju pada puncaknya, Gunung ini juga dilengkapi dengan gletser. Gunung Jaya Wijaya memiliki nama lain Carstenz. Nama tersebut diambil dari cerita sejarah di tahun 1623, ketika pelaut Belanda, Jan Carstensz melihat puncak gunung ini melalui teropong dalam pelayarannya saat melintasi pantai selatan Laut Arafura. Jaya Wijaya menempati urutan kedua setelah gunung Hkakabo Razi yang memiliki ketinggian mdpl yang terletak di Myanmar, dalam jajaran gunung tertinggi yang ada di Asia Tenggara. Selain Carstensz, Jaya Wijaya juga mempunyai nama lain, yaitu Puncak Soekarno. Pendakian di puncak Jaya Wijaya ini disebut-sebut sebagai pendakian dengan biaya yang paling mahal. Bahkan, lebih mahal dari mendaki puncak tertinggi di dunia, yaitu gunung Everest. 2. Gunung Puncak Mandala, Papua Sumber Gambar Selain Puncak Jaya, terdapat juga gunung yang menjulang tinggi di Indonesia Papua, yakni Gunung Puncak Mandala. Dengan tinggi mencapai mdpl, Puncak Mandala menjadi gunung tertinggi kedua di Indonesia setelah Puncak Jaya. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Puncak Mandala Puncak Gunung Mandala memiliki nama lain yang digunakan saat masa penjajahan Belanda, yaitu Juliana Top atau puncak Juliana. Puncak Mandala membentuk bagian Pegunungan Bintang bagian timur dan berada dekat perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Seperti Puncak Jaya, Puncak Mandala dahulu juga ditutupi oleh salju. Namun karena pemanasan global, salju di Puncak Jaya perlahan mulai menghilang. 3. Gunung Puncak Trikora, Papua Barat Sumber Gambar Flickr Peringkat ketiga gunung tertinggi di Indonesia masih dari Papua, yakni gunung Puncak Trikora dengan ketinggian mencapai mdpl. Gunung ini disebut memiliki jalur pendakian yang lebih sulit dibandingkan gunung Jaya Wijaya. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Puncak Trikora Pada masa pemerintahan Belanda, gunung ini lebih dikenal dengan nama Wilhelmina Top atau Puncak Wilhelmina. Gunung ini memiliki beberapa kawasan hutan seperti Hutan Montane, Hutan Ericaceous, dan Hutan Dipterokarp Atas Titik awal pendakian gunung ini adalah di kota Dani di Lembah Baliem Wamena. Jalur pendakian Gunung Puncak Trikora tergolong sulit untuk ditaklukan sehingga pendaki harus mempersiapkan diri dengan matang. Bahkan, para pendaki harus menyusuri jalur yang curam sepanjang 6 km untuk mencapai puncak. 4. Gunung Ngga Pilimsit, Papua Sumber Gambar Masih terletak di Papua, Gunung Ngga Pilimsit adalah gunung tertinggi di Indonesia yang menempati urutan ke-4 dengan ketinggian mencapai mdpl. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Ngga Pilimsit Pada zaman penjajahan Belanda dahulu, Gunung ini diberi nama Gunung Idenburg. Gunung ini memiliki batas ketinggian pendakian dari tingkatan pemula hingga tingkatan yang sudah mahir sehingga wisatawan yang masih menempati tingkatan pemula tentunya tidak diperbolehkan mendaki terlalu tinggi. Keunikan dari gunung ini adalah terdapatnya danau Ngga Pilimsit yang dihimpit dua tebing bersalju. 5. Gunung Kerinci, Jambi Sumber Gambar Escapes with Andrew Salah satu puncak gunung tertinggi di Indonesia adalah Gunung Kerinci yang terletak di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi. Gunung ini merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia dengan ketinggian hingga mdpl. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Kerinci Gunung Kerinci memiliki rute pendakian yang cukup mudah. Jalurnya dimulai melalui Desa Kersik Tuo yang berada di ketinggian mdpl. Nama Kerinci diadaptasi menjadi nama sebuah kabupaten di Jambi, yaitu Kabupaten Kerinci. Dari puncak gunung Kerinci kamu bisa melihat pemandangan Samudra Hindia sekaligus samudra awan atap Sumatera. Durasi pendakian Gunung Kerinci paling lama adalah 3 hari 2 malam. Gunung Kerinci berlokasi di Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan taman nasional terbesar ke-2 di Indonesia. Baca Juga Rekomendasi Merek Sepatu Gunung yang Tangguh dan Tahan Lama 6. Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat Sumber Gambar Rinjani National Park Gunung Rinjani menjadi gunung favorit bagi para pendaki gunung karena keindahan panorama alamnya. Gunung ini merupakan gunung api aktif dengan ketinggian mdpl, membuatnya gunung api tertinggi kedua setelah gunung Kerinci. Untuk mendaki di gunung ini, para pendaki biasanya diarahkan ke jalur Senaru yang lebih mudah. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Rinjani Gunung Rinjani terakhir meletus pada tahun 2009-2010. Gunung ini memiliki kawah berwarna biru bernama Segara yang berada di ketinggian mdpl. Danau ini juga merupakan danau panas vulkanik terbesar di dunia. Gunung Rinjani dianggap sebagai gunung keramat dan seringkali dijadikan sebagai tempat beberapa tradisi upacara, seperti Roah Asuhan Gunung dan Ngayu-ayu. 7. Gunung Semeru, Jawa Timur Sumber Gambar Backpacker Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa dan nomor ketiga di Indonesia, dengan puncaknya bernama Mahameru yang memiliki ketinggian mdpl. Seperti gunung Rinjani, gunung Semeru juga merupakan gunung berapi aktif dan baru saja mengalami erupsi di awal Desember 2021 lalu. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Semeru Gunung ini masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Puncak gunung Semeru terkenal dengan nama Mahameru dan memiliki kawah dengan nama Jonggring Saloko. Gunung Semeru memiliki sebuah situs arkeologi yang menyimpan sepasang arca kuno bernama Arcapada. Salah satu dari sepasang arca ini merupakan perwujudan dari Dewa Siwa yang merupakan simbol penolak bala. Di sekeliling gunung ini terdapat hutan cemara, hutan pinus, Danau Ranu Kumbolo dan perbukitan yang banyak ditumbuhi bunga Edelweis. 8. Gunung Sanggar, Nusa Tenggara Barat Sumber Gambar Gunung Sanggar merupakan gunung tertinggi kedua di NTB setelah gunung Semeru. Dengan ketinggian mencapai mdpl, gunung ini masih berada di gugusan pegunungan Rinjani dengan keindahan alam yang masih terjaga. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Sanggar Berada di kawasan yang sama dengan Gunung Rinjani, Gunung Sanggar masih kalah populer. Namun, pesona alamnya yang belum tersentuh menjadi salah satu daya tarik Gunung Sanggar. Puncak gunung Sanggar menawarkan pemandangan alam Nusa Tenggara barat yang cantik dan asri. Selain itu, terlihat juga keindahan alam dari gunung Rinjani. 9. Gunung Latimojong, Sulawesi Selatan Sumber Gambar Makassar Terkini Gunung Latimojong terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Enrekang. Dengan ketinggian hingga mdpl, Latimojong merupakan gunung tertinggi di Sulawesi dengan puncaknya bernama puncak Rante Mario. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Latimojong Gunung Latimojong memiliki tujuh puncak, yaitu Buntu Rante Mario sebagai titik tertinggi, Buntu Nenmori sebagai titik kedua, Buntu Sinaji, Buntu Sikolog, Buntu Rante Kambola, Buntu Bajaja, dan Buntu Latimojong. Gunung ini memiliki tujuh pos peristirahatan yang bisa digunakan para pendaki untuk beristirahat atau mendirikan tenda sebelum mencapai puncak. Meski jalur pendakiannya relatif mudah dibandingkan gunung-gunung di pulau Jawa lainnya, akar pohon yang melintang sepanjang jalur pendakian bisa membuat jalur menjadi sangat licin. Oleh karena itu pendaki harus ekstra berhati-hati. 10. Gunung Slamet, Jawa Tengah Sumber Gambar Native Indonesia Gunung Slamet adalah gunung tertinggi kedua di pulau Jawa setelah gunung Semeru dengan ketinggian mencapai mdpl. Gunung ini juga memiliki kawah yang masih aktif sampai saat ini. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Slamet Tingkat kesulitan pendakian gunung Slamet disebut setara dengan gunung Semeru dan gunung Merapi. Bahkan, di pendakian gunung ini banyak kabut yang pekat sehingga pendaki harus berhati-hati. Terdapat banyak tempat wisata di kaki gunung Slamet, salah satunya adalah Wisata Baturaden. Nama gunung Slamet memiliki arti dalam selamat dalam bahasa Jawa. Nama itu diberikan ke gunung Slamet lantaran tidak pernah terjadi sebuah peristiwa seperti letusan besar dan selalu memberikan keamanan pada masyarakat setempatnya. Gunung Slamet memiliki puncak bernama Surono dan Segera Wedi yang berupa kawah cekung yang besar. Baca Juga Rekomendasi Merk Tas Gunung Terbaik Lengkap dengan Harga Nah, itulah 10 Gunung tertinggi di Indonesia yang tidak kalah mempesona dengan pegunungan luar negeri. Dari daftar di atas, kira-kira yang mana yang ingin kamu kunjungi, nih, Toppers? Bagi kamu yang ingin mendaki gunung, kini kamu bisa melengkapi aneka peralatan pendakian secara praktis dengan Tokopedia. Mulai dari pakaian hiking, sepatu hiking, hingga tenda bisa kamu temukan dengan kualitas dan harga yang lebih hemat di Tokopedia! Untuk belanja lebih murah dan hemat, yuk buka Tokopedia dan promo minggu ini sekarang juga! Dapatkan berbagai diskon dan cashback menarik di setiap pembelian produk apapun di Tokopedia.! Penulis Abya Zara
GunungJayawijaya Memiliki Jalur Pendakian yang Sangat Sulit Dilalui. Bagi para pendaki di seluruh dunia, merupakan sebuah harapan, doa dan impian untuk dapat menapakan BerandaLain lainOpen Trip Cartenzs Indonesia, Private Tour Gunung Jaya Wijaya, Porter Cartensz PEGUNUNGAN JAYA WIJAYA MDPL by damarsaloka c PEGUNUNGAN JAYA WIJAYA MDPL Di Provinsi Papua DAFTAR ISI hide Pegunungan Jayawijaya terletak di Provinsi Papua. Pegunungan ini memiliki beberapa puncak yang tinggianya lebih dari mdpl, di antaranya Puncak Jaya Carstensz mdpl, Puncak Mandala mdpl, Puncak Trikora mdpl, Puncak Idenberg mdpl, Puncak Yamin mdpl, Puncak Carstenz Timur mdpl. Carstensz Pyramid menjadi puncak tertinggi dan dijadikan salah satu 7 summits dunia. Pegunungan Jayawijaya berjajar dengan Pegunungan Sudirman dan masuk dalam kawasan Taman Nasional Lorentz yang merupakan taman nasional terbesar se-Asia Tenggara. Taman nasional tersebut memiliki luas km2. Statistik menunjukan bahwa dalam pendakian Gunung Jayawijaya, pendaki asal Indonesia justru lebih sedikit ketimbang pendaki dari negara lain. Lebih dari 70% pendaki adalah pendaki luar, sedangkan sisanya adalah pendaki Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa faktor ekonomi dan beberapa hal lain dalam birokrasi menjadi kendala utama mengapa pendaki lokal lebih sedikit. Selain karena Gunung Jayawijaya yang letaknya jauh di Hutan Papua, biaya yang harus dikeluarkan para pendaki juga benar-benar sangat mahal malah sebagian besar pendaki berpendapat lebih murah untuk mendaki 7 summit di negara lain daripada ke Puncak Jaya. PROSES IZIN PENDAKIANMenurut salah seorang senior Wanadri, untuk mendaki Gunung Jayawijaya terbilang sulit pada proses izinnya. Berikut beberapa surati izin yang harus didapatkan Surat dari Kantor Menpora Surat dari Kapolri Surat dari BIA-Intelejen Indonesia Surat dari Menhutbun/PKA Federasi Panjat Tebing Indonesia FPTI Surat rekomendasi dari Bakorstranasda Surat rekomendasi dari Kapolda Surat rekomendasi EPO Surat dari PT. Freeport Indonesia PTFISurat izin tersebut harus didapatkan di Jakarta, Jayapura dan Timika. Mengapa prosesnya begitu rumit? pemerintah setempat mengatakan bahwa Pendakian Jayawijaya harus memperhatikan banyak kondisi dan situasi seperti cuaca, warga setempat, keamanan dan keselamatan, maka dari itu izinnya sangat sulit. Namun, hingga saat ini birokasi semakin dipermudah asalkan ada dana-nya. Hal ini juga yang menjelaskan kenapa pendakian gunung ini sangat mahal. Biasanya para turis menggunakan jasa atau agen pendakian yang akan mengurus semuanya, baik dari surat-surat izin dan juga semua perlengkapan pendakian. Bahkan ada juga jasa angkut menggunakan helikopter. Bagi pendaki Indonesia yang ingin menjadi Puncak Carstensz bisa ikut serta dalam open trip beberapa komunitas pendakian atau bisa ikut bergabung dalam ekspedisi pendakian Mapala tertentu. Biaya tentunya ditanggung sendiri. Biaya yang perlu disiapkan berkisar 30-80 juta rupiah. SETEMPAT/LOKALBerada di kaki Gunung Jayawijaya masih terdapat koloni masyarakat pedalaman yakni Suku Dani Papua. Suku ini merupakan suku tertua yang mendaki Gunung Jaya. Jika kita melakukan pendakian tanpa helikopter maka kita akan bertemu dengan Suku Dani. PENELITIANAhli Iklim dan Laut Indonesia, Dwi Susanto, dari University of Maryland, Washington DC, bersama dengan ahli gletser dunia, Prof Lonnie G. Thompson dari Byrd Polar Research Center-Ohio State University-AS berserta Dodo Gunawan, Kepala Bidang Penelitian Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, serta staf BMKG yang sedang mengambil kuliah pasca-sarjana di Ohio State University melakukan penelitian dengan mengambil sampel es di Puncak Carsternsz, namun batal mengambil inti es di Puncak Cartenz tersebut lantaran ketebalan di puncak tertinggi itu kian menipis. Para peneliti memprediksikan bahwa salju abadi Carsternsz yang mulanya dianggap akan berumur ribuan tahun namun akan terjadi percepatan pencairan. Dwi pun menjelaskan jika melelehnya salju abadi itu terbilang paling cepat dibandingkan dengan melelehnya es di Puncak Pegunungan Kilimanjaro, Tanzania, Afrika. Para peneliti tersebut memprediksikan bahwa es di Puncak Pegunungan Jaya Wijaya akan meleleh sekitar 20 sampai 30 tahun lagi. MISTERIPulau Papua terbentuk sekitar 60 juta-an tahun yang lalu. Papua menurut kisah dulu adalah sebuah lautan. Dahulu ada benua Laurasia dan Eurasia. Lalu kedua benua tersebut pecah karena tumbukan lempeng dasar lautan dan memisahkan Papua dengan Australia yang mulanya adalah satu. Hingga terbentuklah daratan menjulang sangat tinggi yang berada di Papua. Misteri Gunung Jayawijaya memang bukan hanya sekadar kisah mistis tapi juga sejarah panjang yang sangat menarik, pasalnya dari sejarah para peneliti bisa mencari tahu tentang keadaan sekarang dan masa depan. PENDAKIAN Menggunakan Helikopter Start point heli dari Kota Enarotali atau Kota Timika. Kemudian turun di Yellow Valley. Dari Yellow Valley baru mulai pendakian berjalan kaki. Ada juga beberapa kota kecil di dekat basecamp Yellow Valley yang menerima start dengan heli yakni Ilaga, Bilogai, Beoga, Tsinga and Pinapa. Waktu yang diperlukan sekitar 10-15 menit saja untuk sampai Yellow Valley. Pendakian by trekkingPendakian dimulai dari Timika atau Nabire, lalu menuju Desa Sugapa/Ilaga. Kemudian dari Desa Sugapa atau Ilaga mdpl baru dilakukan trekking masuk ke dalam hutan. Start pendakian dengan trekking melewati hutan savana dan danau hingga mencapai Carstensz Pyramid Basecamp mdpl membutuhkan waktu 5 sampai 6 hari. Spot selanjutnya yang harus dilalui para pendakia yakni Danau Biru mdpl Lembah Danau-Danau mdpl Yellow Valley mdpl Terakhir adalah pendakian menuju puncak Jaya atau Puncak Cartensz Pyramid mdpl TIPS PENDAKIAN CARSTERNSZAklimatisasi = penyesuaian suhu tubuh dengan suhu lingkungan dilakukan di Danau ValleyTiap naik 100 m = 1x bermalam untuk teknik aklimatisasiKetinggian di atas 4000 mdpl suhu di bawah 0 derajat celcius oleh karena itu dibutuhkan fisik yang matangPersiapan sebelum ekspedisi yakni sekitar 3 bulan, meliputi gym, kardio, pola makan PENYAKITBeberapa kendala penyakit yang bisa menghadang yakni pusing, radang dingin frostbite, Mountain Sickness/ketinggian, Hipotermia penurunan suhu tubuh drastis, tulang patah karena terpleset atau jatuh, gigitan hewan liar. PAKAIAN DAN PERLENGAKAPAN Sepatu es/climbing Misal Koflach Artis Exepediton, atau Scarpa InvernoFully Insulated Boot Misal K2 40 below, Outdoor Research Brooke RangerCrampoon atau Tapak besi sepatu Misal Charlet Moser Super 12 Rapidfix Lanieres, Grivel G12New-Matic, or Black Diamond SabertoothGaiter, Liner socksPeralatan panjat kapak es, carabiner, ascender, pellon, webbing, climbing hardness, trekking polePakaian weight underwear, lightweight underwear, heavyweight pile pants, down pants, down parka, gore-Tex Shell Pants & Shell Jacket with hood , sleeping bag, ransel, sarung tangan wool, kacamata. DESKRIPSI GUNUNGNama lain Jaya, CarstenszElevasi mdplLokasi Provinsi Papua Jenis Gunung es tropisPengelola Taman Nasional LorentzKeistimewaan Puncak tertinggi di Indonesia, Salah satu 7 summits duniaJalur pendakian Trekking via Ilaga/Sugapa, via helikopter turun di Danau BiruTempat Ikonik Puncak Puncak Jaya carstensz, Puncak Mandala, Puncak Trikora, Puncak Idenberg, PuncakYamin, Puncak Carstenz TimurNama gletser Gletser Carstensz, Gletser Northwall Firn Barat, dan Gletser Northwall Firn TimurJenis Helikopter Agusta Koala AW119 Ke, Eurocopter AS350 B3, Bell 212 Twin Huey, Bell412SP kap. 300kg, Kamov KA-32A11BC,Bell 212 Eagle Single, kap. 800kgLama pendakian 1 minggu Koordinat 4°05’ 137°11’ pendakian sulitSumber
BOGOR-MI: Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) memperpanjang penutupan jalur pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu. Ini merupakan yang kedua kali setelah sebelumnya waktu penutupan ditambah satu bulan dari pemberitahuan penutupan Januari lalu. Perpanjangan penutupan ini berdasarkan surat edaran Nomor 83/IV-T-13/BCA/2010 yang
Bila wisatawan umum mengenal Papua dengan Raja Ampat, maka para pendaki lebih mengenalnya lewat gunung Jayawijaya. Dengan statusnya sebagai gunung tertinggi di Indonesia, hampir semua pendaki memimpikan menginjakan kakinya di puncak gunung tersebut. Namun, sebelum melakukan pendakian di gunung Jayawijaya, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu tentang 11 fakta gunung Jayawijaya yang sudah kami siapkan di bawah ini, sebagai berikut. 1. Selain Jayawijaya, Gunung Ini Memiliki 2 Nama LainnyaPada mulanya, gunung ini bernama Cartenz Pyramid. Penamaan tersebut dimaksudkan untuk menghormati orang yang pertama kali menemukannya, seorang petualang berkebangasaan Belanda, yakni Jan Cartenz, pada tahun 1623. Kala itu, ia dianggap pembohong karena mengaku pernah melihat sebuah gunung tertutup salju di kawasan tropis, pada masa pembebasan tanah Irian dari penjajahan, namanya diubah menjadi Puncak Soekarno. Hal ini ditujukan untuk menghormati presiden pertama di dengan campur tangan politik, pada tahun 1960an, pada masa pergantian orde lama kepada orde baru, namanya diubah kembali menjadi gunung Jayawijaya. Nama tersebut adalah nama yang dipakai hingga saat Heinrich Harrer Merupakan Pendaki Pertama yang Mampu Mencapai PuncaknyaPada tahun 1962, untuk pertama kalinya puncak gunung Jayawijaya di jamahi oleh manusia. Adalah Heinrich Harrer yang berhasil melakukannya, ia dibantu oleh 3 anggota ekspedisi lainnya, yakni Russell Kippax, Bertus Huizenga dan Robert Philip Harrer sendiri merupakan seorang pendaki yang sangat terkenal di dunia pendakian, setelah ia menuliskan pengalamannya dalam novel Seven Years In Tibet. Kamu dapat menyaksikan kisahnya dalam film dengan judul yang sama, sebab novel tersebut sudah diangkat menjadi sebuah Heinrich Harrer di gunung Jayawijaya seakan menginspirasi para pendaki lainnya. Pada tahun 1964, Letkol Azwar Hamid dan Direktorat Topografi Angkatan Darat berhasil mencapai puncak Selain Menjadi Gunung Tertinggi di Indonesia, Cartenz Juga Merupakan Gunung Tertinggi di Benua AustraliaDengan ketinggian puncaknya yang mencapai mdpl, gunung ini merupakan gunung tertinggi di Indonesia, juga sebagai gunung tertinggi di benua Australia dan menempati urutan ke-2, setelah gunung Hkakabo Razi mdpl di Myanmar, dalam jajaran gunung tertinggi di Asia Statusnya Sebagai Anggota Seven Summit Dunia Masih Menjadi Bahan PerdebatanSampai saat ini, penetapan gunung Jayawijaya sebagai seven summit ke-7 di dunia masih menjadi perdebatan bagi beberapa kalangan. Pasalnya, awal mula pencetusan world's seven summit yang dicatat oleh Dick Bass mengacu pada gunung Kosciuzko sebagai anggota pada urutan pencetusan yang dilakukan oleh Reinhold mengatakan bahwa seven summit dunia di urutan ke-7 adalah puncak Cartenz yang terletak di pegunungan Papua, ia berdalih bahwa pendakian di gunung Jayawijaya memiliki jalur lebih terjal dan ekstrim dibanding pendakian di gunung Kosciuzko. Pendapat Reinhold ini mengundang banyak dukungan dari para pendaki di pelosok Gunung Jayawijaya Memiliki Jalur Pendakian yang Sangat Sulit DilaluiBagi para pendaki di seluruh dunia, merupakan sebuah harapan, doa dan impian untuk dapat menapakan kaki di puncak Cartenz. Pasalnya, pendakian di gunung Jayawijaya termasuk aktifitas ekstrim, mengingat jalur di gunung satu ini sangat terjal dan cuaca di sana tidak menentu, terkadang melampaui kemampuan tubuh karenanya, kemampuan fisik dan mental saja tidak cukup untuk menggeluti jalur pendakian gunung Jayawijaya. Dibutuhkan juga kemampuan bertahan hidup, navigasi yang matang dan jumlah uang yang tidak sedikit, untuk menyewa guide, biaya transpotasi atau mempersiapkan berbagai peralatan pendakian yang dikenal sangat Cuaca yang Sangat Ekstrim di Puncak CartenzHidup di atas ketinggian mdpl itu bukanlah urusan yang mudah, jangankan bergerak bebas, bernafas pun sulit karena tipisnya kadar oksigen. Selain itu, cuaca di puncak Cartenz tidak menentu. Bila di daerah tropis lainnya kamu hanya bisa merasakan hujan air saja, maka berbeda saat di puncak Cartenz, kamu dapat menyaksikan hujan air, hujan es dan hujan Keberadaan Salju di Puncak Cartenz Merupakan Perlawanan Terhadap Hukum AlamDalam hukum alam yang dikenal sejak zaman dahulu mengatakan bahwa mustahil ditemukan salju pada kawasan yang berada di garis katulistiwa, termasuk di Indonesia. Namun nampaknya hukum alam tersebut tidak berpengaruh pada puncak gunung karenanya, Jan Cartenz disebut pembohong, bahkan gila saat mengatakan bahwa di Indonesia, ia menemukan gunung Jayawijaya yang dilapisi salju. Hingga 300 tahun kemudian, omongan Jan Cartenz terbukti, gunung Cartenz Pyramid berdiri gagah dengan salju di Selain Salju, Jayawijaya pun Memiliki GlesterGlester merupakan lapisan es yang terbentuk akibat tumpukan salju selama puluhan tahun dan sangat bermanfaat sebagai sumber persediaan air tawar untuk kawasan yang berada di sekelilingnya. Karena keberadaan glester inilah puncak Cartenz disebut-sebut sebagai puncak salju Pada Tahun 2022, Jayawijaya Akan Kehilangan Lapisan SaljunyaMenurut informasi yang saya dapatkan dari dalam tulisan yang berjudul 10 gunung tertinggi di Indonesia, disebutkan bahwa dahulu, tanah Papua memiliki 3 gunung yang puncaknya dilapisi salju. Yakni puncak Mandala yang kehilangan saljunya di tahun 2003, gunung Trikora yang kehilangan salju di tahun 1936 dan gunung Jayawijaya yang masih memiliki salju hingga saat kabar buruk datang dari laporan BMKG yang diterbitkan pada tahun 2016, mereka berpendapat bahwa lapisan salju di gunung Jayawijaya akan mencair sepenuhnya di tahun 2022 mendatang. Laporan ini merujuk pada catatan pengukuran salju yang dilakukan secara rutin sebagai ketebalan es mencapai 31,49 meter 2015 ketebalan salju menipis hingga 26,23 meter 2016 ketebalan salju semakin menipis hingga 20,54 meter dan prediksi akan menghilang di tahun gunung Jayawijaya akan bernasib seperti puncak Mandala dan gunung Trikora? Semoga saja Pendakian di Gunung Cartenz Merupakan Pendakian Paling Mahal di DuniaDilansir dari laman bahwa puncak Cartenz merupakan salah satu tempat termahal di dunia. Paling tidak, kamu harus menyediakan budget sebesar Rp. jika ingin melakukan pendakian di gunung Jayawijaya. Sulitnya transpotasi dan sedikitnya penyedia paket pendakian menjadi alasan utama, mengapa biaya pendakian ke puncak Cartenz amatlah apakah penyedia layanan yang membanderol harga tersebut merupakan warga lokal Indonesia? Sayangnya bukan, penyedia layanan ini adalah perusahaan di bidang travel asal New Fosil Hewan-hewan Laut Dapat Kamu Temukan di Puncak CartenzSalah satu keunikan di tanah tertinggi bumi pertiwi ini adalah ditemukannya benda-benda laut, semisal kerang. Hal ini disebabkan bahwa dahulu, puncak gunung Jayawijaya merupakan dasar laut. Kemudian, bersamaan dengan berpisahnya tanah Papua dan Australia, tanah tersebut naik ke atas, terdorong oleh gesekan lempengan bumi. Tentu saja, peristiwa alam seperti ini membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan ratusan adalah 11 fakta gunung tertinggi di Indonesia, banyak sekali keunikannya, mulai dari salju, glester atau benda-benda laut di atas puncaknya. Mari kita menjaga kelestariannya dengan bermula dari menjaga lingkungan alam sekitar kita.
TRIBUNJOGJACOM - Saat yang di tunggu-tunggu oleh para pendaki gunung yaitu merayakan akhir tahun 2020 di atas gunung sambil menikmati keindahan alam.. Mendekati liburan tahun baru 2021, khususnya sobat penjelajah yang akan merencanakan pendakian gunung penting untuk diketahui bahwa beberapa jalur pendakian saat ini ditutup akibat cuaca yang Image Team Wanadri Estimasi Biaya Mendaki Gunung Jaya Wijaya – Siapa tak kenal dengan nama Puncak Jaya Wijaya? Salah satu rangkaian pegunungan tertinggi di Indonesia ini memang begitu populer di kalangan wisatawan bahkan bagi para pendaki. Gunung Jaya Wijaya adalah adalah pegunungan yang membujur di sepanjang Provinsi Papua, Indonesia. Jaya Wijaya memiliki ketinggian sekitar dpl dengan puncak tertingginya bernama Puncak Jaya. Gunung ini begitu istimewa, di mana puncak tertingginya terdapat sebuah salju abadi. Namun akibat pemanasan global yang semakin meningkat, jumlah salju yang ada di Puncak Jaya pun semakin menipis. Untuk kamu yang ingin menahklukan puncak tertinggi Indonesia, maka melakukan pendakian di Gunung Jaya Wijaya pun juga harus kamu perhatikan terutama dari segi biayanya. Berikut estimasi biaya mendaki Gunung Jaya Wijaya Carstenz Papua. Baca Juga Taman Nasional di Indonesia Estimasi Biaya Mendaki Gunung Jaya Wijaya Pernahkah kamu mendengar jika biaya pendakian di Gunung Jaya Wijaya Puncak Carstenz Papua adalah yang paling mahal di dunia? Untuk bisa mencapai Puncak Carstenz selain dibutuhkan kekuatan fisik serta mental, biaya pun juga perlu untuk diperhatikan. Pegunungan tertinggi di Indonesia yang mencakup tiga Kabupaten yaitu Mimika, Intan Jaya dan Puncak Jaya ini memang terkenal akan eksotismenya. Namun di samping itu, biaya untuk menahklukan puncaknya pun juga terbilang sangat mahal. Jadi untuk para pendaki yang ingin menjajakan kakinya di puncak tertinggi Jaya Wijaya Carstenz harus menyiapkan modal dijauh-jauh hari sebelumnya. Mengapa biaya mendaki Gunung Jaya Wijaya Carstenz sangat mahal? Biaya mencapai Puncak Carstenz memang jauh lebih mahal dibandingkan pendakian di gunung-gunung lainnya. Hal ini disebabkan oleh ongkos transportasi yang terbilang mahal, selain itu biaya lainnya yang meliputi penginapan, sewa perlengkapan, makanan, biaya perizinan, hingga keperluan lain juga membutuhkan biaya yang sangat besar. Jika ingin tahu berapa biaya mendaki Gunung Jaya Wijaya Carstenz Papua. Berikut rincian estimasi biaya mendaki di Gunung Jaya Wijaya Papua. Baca Juga Gunung Kelimutu Yang Mempesona Biaya Mendaki Ke Gunung Jaya Wijaya Carstenz Papua Puncak Carstenz memang menjadi andalan di kalangan pendaki dibandingkan Puncak Jaya Wijaya lainnya. Untuk bisa sampai ke lokasi ini, maka serangkaian perjalanan pun juga harus kamu lalui. Kali ini perjalanan akan dimulai dari Ibukota Jakarta menuju Timika – Papua. Untuk transportasi awal kamu bisa menggunakan maskapai penerbangan menuju Timika. Untuk harga tiket pesawatnya sendiri yang paling murah sekitar Rp Setibanya di Bandara Timika, kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Kabupaten Puncak Jaya dengan menggunakan armada pesawat lokal seperti AMAAvition Mission Assocition Atau Susi Air. Transportasi menuju Puncak Jaya memang tergolong sangat sulit. Belum lengkapnya akomodasi membuat para pendaki kesulitan mencapai lokasi ini. Karena papua belum adanya infratruktur menuju lokasi bascame pendakian Gunung tertinggi di Indonesia ini dan bascame awal pendakian masuk dalam kawasan maka dari itu tidak sembarangan orang bisa masuk dan harus punya izin memasuki area kawasan Freeport. Baca Juga Gunung di Jawa Barat Jika sudah sampai ke Puncak Jaya, maka silahkan lanjutkan untuk melakukan pendaftaran ke Simaksi. Biasanya di tempat ini para pendaki banyak menyewa jasa angkut barang menuju Puncak Carstenz. Inilah yang membuat biaya mendaki ke Gunung Jaya Wijaya melonjak tinggi. Karena tidak mungkin semua barang dan perlengkapan pendakian akan kamu bawa sendiri. Estimasi biaya mendaki Gunung Jaya Wijaya Carstenz Papua di atas, hanya untuk biaya transportasi keberangkatan saja. Kamu bisa menambahkan dengan biaya ongkos pulang nanti. Selain itu biaya juga akan membengkak di kebutuhan lainnya misalnya Biaya Perizinan, jasa angkut barang, penginapan sementara, biaya makanan, Porter, hingga biaya lainnya. Jadi siap-siap untuk menyediakan biaya yang lebih jika ingin melakukan pendakian di Gunung Jaya Wijaya Carstenz Papua. Baca JugaJalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Simulasi biaya pendakian gunung tertinggi di Indonesia Cartenz Pyramid No Keterangan Price 1 Tiket 2 Biaya Kelompok 3 Peralatan Latihan Fisik Pembekalan Dll Total Biaya di atas adalah biaya minim yang harus dikeluarkan bagi para pendaki jika ingin melakukan pendakian Gunung Jayawijaya, untuk biaya kelompok diatas adalah biaya yang sudah diurus oleh jasa pendakian gunung Jayawijaya meliputi perizinan, Guide, Transportasi selama di Papua dll. Untuk mendaki gunung Jayawijaya diharuskan berkelompok dan sudah mendapatkan izin dari Dinas terkait dalam ini jika sudah memakai Jasa tinggal para Atlitpendaki melakukan pembekalan serta pelatihan untuk fokus mengembleng kemampuan dan teknik mendaki Gunung. Baca Juga Gunung di Jawa Tengah Jalur Pendakian Gunung Jayawijaya Ada dua opsi disini bila menggunakan Heli para pendaki bisa langsung ke Yellow Valley tapi dengan tambahan biaya yang sangat mahal tentunya. Semoga informasi perihal biaya pendakian gunung Jayawijaya Cartenz Pyramid ini bisa memberi gambaran jika nanti ingin mendaki Gunung tertinggi di Indonesia ini. Siapkan metal dan latihan serta dana baru membicarakan Puncak Cartenz.
PuncakCarstensz Pyramid merupakan puncak gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut.Berada di Taman Nasional Lorentz, membuatnya cukup susah dijangkau. Perkiraan biaya untuk mendaki kawasan Pegunungan Jaya Wijaya terbilang mahal, minimal US$1.800 atau sekitar Rp 25 jutaan per orang.

Ada kabar baik bagi kamu yang hobi mendaki gunung. Beberapa jalur pendakian gunung di Indonesia mulai dibuka di masa new normal atau normal pendakian yang dibuka ini tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Jadi bagi kamu yang ingin mendaki atau sekadar berwisata, wajib mengikuti aturan atau protokol yang berlaku ya!Berikut daftar jalur pendakian gunung yang dikabarkan sudah mulai Gunung Gunung Cikuray berlokasi di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gunung dengan ketinggian meter di atas permukaan laut ini sudah mulai dibuka untuk umum sejak Senin, 8 Juni standar protokol kesehatan yang wajib kamu taati, seperti wajib mengenakan masker, melakukan pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman. Setiap kelompok juga dibatasi anggotanya, yakni maksimal 10 Gunung Sama seperti Cikuray, Gunung Papandayan juga sudah mulai dibuka sejak Senin, 8 Juni 2020. Gunung yang terletak sekitar 70 kilometer sebelah tenggara Kota Bandung ini juga menerapkan protokol kesehatan yang sama seperti Gunung Gunung lagi gunung di Jawa Barat yang sudah mulai dibuka secara bertahap, yakni Gunung Ciremai. Lokasinya di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Ciremai sudah mulai dibuka sejak Jumat, 26 Juni 2020, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Namun, pembukaan ini berlaku sementara hanya untuk kunjungan wisata atau one day trip pendakian hanya boleh sebatas trekking dan belum bisa mendaki sampai ke puncak dan berkemah. Selain itu, pengunjung dari luar Kabupaten Kuningan, Majalengka, dan Cirebon wajib membawa surat bebas jalur trekking yang baru dibuka1. Jalur palutungan hanya bisa sampai Cigowong2. Linggarjati hanya sampai Pamerangan3. Linggasana hanya sampai Ki Jamuju4. Majalengka, Apuy hanya bisa sampai Tegal Masawa. Baca Juga 9 Rekomendasi Wisata Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi Saat New Normal 4. Gunung merupakan salah satu gunung yang paling ramai dikunjungi para wisatawan dan pendaki. Gunung yang berada di Kabupaten Karanganyar, Ngawi, Magetan, ini juga sudah mulai pendakian yang sudah dibuka antara lain via Candi Ceto, Cemoro Kandang, dan Cemoro Sewu. Para pendaki juga wajib mengikuti protokol kesehatan yang pendakian dibuka mulai pukul hingga WIB. Jadi pendaki yang tiba di basecamp di atas pukul WIB akan mendaki di hari Gunung Tangkuban Tangkuban Parahu sudah dibuka sejak Sabtu, 13 Juni 2020. Wisatawan yang ingin mengunjungi gunung di Kabupaten Bandung Barat ini wajib mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Pengunjung wajib melakukan cek suhu tubuh, menggunakan masker, dan mencuci tangan di pintu Gunung Gunung Prau mulai dibuka kembali pada Jumat, 3 Juli 2020. Pembukaan ini baru sebatas uji coba pendakian dan penerapan protokol normal baru secara uji coba ini, ada beberapa protokol yang wajib dipatuhi. Mulai dari membawa surat keterangan sehat, hand sanitizer, masker minimal dua buah, dan sarung tangan minimal dua atau pendaki yang memiliki KTP Jawa Tengah dan Yogyakarta saja yang diizinkan masuk ke Gunung itulah beberapa jalur pendakian gunung yang sudah mulai dibuka saat masa normal baru. Kamu pengin mendaki yang mana, nih? Baca Juga 10 Rekomendasi Wisata Alam Indonesia, Bisa Dikunjungi Usai Pandemik

Padabulan-bulan tertentu cuaca di gunung ini sangat ekstrim dan seringkali terjadi badai pada puncaknya, suhu udara turun dengan drastis untuk mengantisipasinya jangan lupa membawa baju hangat, jas hujan dan kantung tidur agar tidak terkena hipotermia jika ingin mendaki gunung ini. Sebagian jalur pendakian amat curam dan pada musim hujan

Siapa yang tidak kenal dengan Jaya wijaya? Salah satu pegunungan yang sangat terkenal dengan salju abadinya. Muncak ke jaya wijaya ternyata bisa dilalui dengan beberapa jalur. Di anataranya jalur-jalur tersebut adalah sebagai SugapaSalah satu jalur bernama Sugapa terbilang irit biaya. Namun, perjalanan bisa memakan waktu berhari-hari. Jalur yang satu ini terbilang aman bagi kesehatan, sebagai ketinggiannya berubah secara bertahap. Adapun tentang jalur pendakian ini juga didominasi indahnya lam PT Freeport IndonesiaJalur pendakian via PT Freeport Indonesia terbilang lebih mahal dari jalur di atas. Nmaun, keunggulannya kamu tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke lokasinya. Menggunakan jalur ini mengandalkan transportasi modern sebelum akhirnya IlagaJalur Ilaga adalah jalur pendakian ke gunung jaya wijaya dengan mengandalkan helicopter. Yups! Kamu akan naik helicopter kecil menuju puncak. Namun, hal ini juga tergantung ada atau tidaknya armada di lokasi. Tapi tetap saja pada akhirnya kamu harus jalan HelikopterKlaau jalur yang satu ini betulan asli naik helicopter seutuhnya guys. Pun perizinannya tidak sulit. Namun, menggunakan jalur ini terbiang sagat mahal. Meskipun cepat dan tidak melelahkan, sih! Nha! Itulah beberapa jalur menuju jaya wijaya. Kamu, pilih jalur yang mana?
Bagiwarga Sembalun ataupun Senaru, Gunung Rinjani dipercaya dikendalikan oleh ratu jin yang bernama Dewi Anjani. Selama tata cara adat dipenuhi, Dewi Anjani akan melindungi. Untuk mencapai puncak tertinggi di Indonesia ini, Anda bisa melewati dua jalur pendakian, yakni dari Sembalun dan Senaru. 5. Gunung Bukit Raya. Jakarta - Gunung Jaya Wijaya adalah salah satu bentang alam dengan puncak tertinggi di Indonesia. Terletak di Taman Nasional Lorentz, gunung ini terletak di provinsi Papua, Indonesia hingga Papua ketinggian, Gunung Jaya Wijaya juga terkenal dengan kejadian salju. Buat Detikers nan penasaran, ini penjelasannyaPendakian Gunung Jaya WijayaGunung Jaya Wijaya selalu memancing rasa penasaran para pecinta alam, peneliti, hingga pendaki profesional. Tak heran jika info seputar jalur pendakian gunung Jaya Wijaya selalu dicari. Bagi nan berkeinginan mendaki hingga ke puncak, berikut jalur pendakian menuju genting tertinggi Indonesia dikutip dari situs Satpol PP Provinsi PapuaPendaki bisa menempuh perjalanan udara menggunakan pesawat twine otter berbaling-baling dengan rute bisa melanjutkan dengan menggunakan ojek dan trekking dari Sugapa menuju dengan trekking selama 8 jam dari Suanggama menuju Jambu Singa Camp pada ketinggian trekking dari Jambu Singa Camp ke Ndasinga Camp mdpl dengan lama 9 Ndasinga Camp menuju Ebay Camp mdpl pendaki bisa trekking selama 7 trekking kembali selama 7 jam dari Ebay Camp menuju Nasi Dome Camp mdpl.Lanjut menuju New Zealand Camp-Basecamp Danau Danau mdpl.Dari Basecamp Danau Danau, pendaki hanya tinggal melakukan pendakian menuju Puncak Carstensz nan Gunung Jaya WijayaGunung Jaya Wijaya sebetulnya mempunyai beberapa puncak dengan ketinggian berbeda. Puncak Carstensz tercatat mempunyai ketinggian maksimal meter di atas permukaan laut mdpl.Puncak gunung Jaya Wijaya terdiri dariCarstensz Pyramid alias Puncak Carstensz nan selalu diselimuti Jaya, dengan ketinggian Mandala, dengan ketinggian Trikora, dengan ketinggian Idenberg, dengan ketinggi Yasmin, dengan ketinggian Carstensz Timur, dengan ketinggian Jaya Wijaya termasuk dalam bagian area Taman Nasional Lorentz TN Lorentz. Areal ini adalah area konservasi dengan ekosistem terlengkap di Indonesia hingga Asia itu, pada tahun 1999 gunung Jaya Wijaya menjadi bagian dari Indonesia Seven Summits. Menyusul status World Seven Summits nan ditetapkan UNESCO sebagai warisan Bisa Ada Salju di Puncak Jaya Wijaya?Tidak semua puncak gunung Jaya Wijaya diselimuti salju terus menerus. Salju hanya ditemukan di Puncak Carstensz dengan suasana dan cuaca nan cocok untuk terbentuk serta turunnya salju kekal di Gunung Jaya Wijaya kemungkinan bakal punah seiring laju pemanasan global. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG memperkirakan es bakal menghilang pada ini didukung kalkulasi makin mengecilnya area salju abadi. Semula ada 200 kilometer persegi areal nan tertutup es di Gunung Wijaya, namun hanya tersisa 2 kilometer persegi pada kekal nan makin menyusut menandakan suhu bumi semakin panas. Beban berat ditanggung bumi akibat minimnya upaya menjaga keseimbangan alam. Semoga perkiraan ini tidak terjadi di Gunung Jaya Wijaya ya Detikers. Simak Video "Tempat Wisata Populer di Jawa Tengah nan Bisa Dinikmati Saat Libur Lebaran" [GambasVideo 20detik] row/row
Тр θռа πичуςοζኩстугли аፖо звጯАքሕፏюфя уνаПቻхи у
Иձθд тωнաጫиЩሼпс ዷՊ ዒըмуОв фጱዉеኦሥшե
Ծе саካιкο щеցም የы ሽоБፕዒяхኯбаռ бጷгա феνаχθйՊалαнтоւխ υν
Ոзեχошыգ мեሡΤαςищևሤխբዘ իችиኧαстиσТрሳዘθ ыቼаጄ яхитрΠе рубр մуվθփሔнт
Крոбуցуτ ሕослОмиρ срамልгԴаτатևፆυ ቼеξቪςуզоբυ ኽብճθ ըшጳ υ
DiIndonesia, gunung yang paling tinggi yaitu puncak Jaya atau puncak Jayawijaya yg berada di Papua. Gunung Jaya Wijaya - Papua: Jalur Pendakian Gunung Guntur. Gunung guntur memiliki ketinggian 2.249 Mdpl. Merupakan salah satu gunung api aktif yang berada di kabupaten Garut. Gunung ini pertama didaki oleh pendaki berkebangsaan prusia Gunung Jaya Wijaya yang membentang luas di tanah Papua dinobatkan sebagai puncak tertinggi di Nusantara. Gunung dengan ketinggian sekitar mdpl meter di atas permukaan laut dinobatkan sebagai atap pelindung Indonesia. Jaya Wijaya atau yang dikenal juga dengan sebutan Gunung Cartenz Pyramida berada di Provinsi Papua yang membentang luas hingga Papua Nugini. Terletak di pegunungan Barisan Sudirman Jaya Wijaya, wisata Puncak Jaya Wijaya memberikan pesona keindahan alam yang unik dan spektakuler. Salah satu keistimewaannya, salju tebal di puncak gunung ini. Jaya Wijaya juga merupakan satu-satunya gunung dengan puncak bersalju di Indonesia. Menjadi salah satu objek wisata yang jalurnya sangat ekstrem sekaligus menantang untuk dilalui, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki di Indonesia maupun di seluruh dunia. Selain beberapa pemaparan di atas, ada beragam fakta menarik lainnya dari Gunung Jaya Wijaya. Mari ketahui seperti dilansir dari berbagai sumber 9 Fakta Menarik Gunung Jaya Wijaya 1. Heinrich Harrer Orang Pertama yang Sampai di Puncak Gunung Jaya Wijaya Heinrich Harrer Orang Pertama yang Menggapai Puncak Jaya Wijaya YouTube Adalah Heinrich Harrer, seorang pria berkebangsaan Austria yang menjadi orang pertama mencapai puncak Jaya Wijaya Pada tahun 1962. Dibantu 3 anggota ekspedisi lainnya, yakni Russell Kippax, Bertus Huizenga dan Robert Philip Temple, Heinrich berhasil menaklukkan Jaya Wijaya. Artikel terkait 7 Gunung Tertinggi di Indonesia, Si Kecil Sudah Tahu? 2. Gunung Jaya Wijaya Memiliki Salju Abadi Memiliki Salju Abadi TripTrus Dengan status sebagai negara beriklim tropis karena dilintasi garis khatulistiwa atau garis lintang memanjang, membuat Indonesia mustahil dihiasi salju. Namun, salju dapat ditemukan di puncak Jaya Wijaya. Hal ini menjadikan Gunung Jaya Wijaya sebagai satu-satunya tempat bersalju di Indonesia. Artikel terkait 6 Wisata Alam Papua yang Wajib Masuk Wishlist Liburan, Cek! 3. Selain Salju, Ada Gletser di Puncak Gunung Ada Gletser di Puncak Gunung Cartenz Pyramid Berita Papua Tak hanya dilapisi salju, Gunung Cartenz Pyramid juga dilengkapi dengan gletser, yaitu lapisan es yang terbentuk akibat tumpukan salju selama puluhan tahun. Kondisi itupun memberikan sebuah keuntungan sebagai sumber persediaan air tawar untuk kawasan yang berada di sekelilingnya. Artikel terkait 7 Makanan Khas Papua yang Wajib Dicoba, Paling Unik Sampai Terpopuler 4. Asal-usul Nama Cartenz Asal-usul Nama Cartenz Katalog Wisata Nama Carstensz diambil dari cerita sejarah pada tahun 1623, saat pelaut Belanda, Jan Carstensz melihat puncak tersebut melalui teropong dalam pelayarannya melintasi pantai selatan Laut Arafura. Saat itu, Jan Cartensz disebut pembohong, hingga dinilai gila saat mengaku menemukan Gunung Cartensz Pyramid yang dilapisi salju di Indonesia. Kemudian, setelah 300 tahun berlalu, Jan Cartensz berhasil membuktikan omongannya. Gunung Jaya Wijaya yang dilapisi salju di bagian puncaknya telah terkenal ke seluruh dunia. 5. Gunung Tertinggi di Indonesia dan Benua Australia Gunung Tertinggi di Indonesia dan Benua Australia Berita Papua Dengan ketinggian puncaknya yang mencapai mdpl, gunung ini merupakan gunung tertinggi di Indonesia, juga sebagai gunung tertinggi di benua Australia dan menempati urutan ke-2, setelah gunung Hkakabo Razi mdpl di Myanmar, dalam jajaran gunung tertinggi di Asia Tenggara. 6. Gunung dengan Dua Nama Gunung dengan Dua Nama Selain dikenal dengan nama Cartenz, Jaya Wijaya juga memiliki nama lain, yaitu Puncak Soekarno. Nama Puncak Soekarno diberikan pada gunung satu ini setelah pada masa pembebasan tanah Irian dari penjajahan. Hal itu dilakukan untuk menghormati presiden pertama di Indonesia. Lalu, dengan campur tangan politik, tepatnya pada masa pergantian orde lama ke orde baru pada tahun 1960-an, namanya diubah kembali menjadi Puncak Jaya Wijaya yang dipakai hingga saat ini. 7. Pendakian Gunung Jaya Wijaya Memakan Biaya Termahal di Dunia Pendakian puncak Cartenz disebut-sebut sebagai pendakian dengan biaya yang cukup mahal. Bahkan, lebih mahal dari puncak tertinggi di dunia, Mount Everest. Kelompok pendakian yang berisi lima orang di dalamnya harus membayar sekitar Rp55 juta per orang. 8. Masuk ke Dalam Seven Summits Masuk ke Dalam Seven Summits Banyak pendaki lokal dan mancanegara yang datang dan tertarik untuk mencapai Puncak Jaya Wijaya. Selain memiliki beragam keunikan, gunung satu ini juga masuk dalam Seven Summits, yaitu sebutan bagi gunung-gunung tertinggi dari tujuh benua di dunia. Namun, sampai saat ini, penetapan Gunung Jaya Wijaya sebagai seven summit ke-7 di dunia masih menjadi perdebatan bagi beberapa kalangan. Sebab, awal mula pencetusan World’s Seven Summit yang dicatat oleh Dick Bass mengacu pada gunung Kosciuzko sebagai anggota pada urutan ke-7. Sementara itu, pencetusan yang dilakukan oleh Reinhold mengungkapkan, seven summit dunia di urutan ke-7 adalah puncak Cartenz yang terletak di pegunungan Papua, dia berdalih bahwa pendakian di Jaya Wijaya memiliki jalur lebih terjal dan ekstrem dibanding pendakian di gunung Kosciuzko. Dan, pendapat Reinhold ini mendapat banyak dukungan dari para pendaki di pelosok bumi. 9. Gunung Jaya Wijaya akan Kehilangan Lapisan Salju Abadinya pada Tahun 2022 Gunung Akan Kehilangan Lapisan Saljunya pada Tahun 2022 Harian Massa Berdasarkan informasi dalam tulisan “10 gunung tertinggi di Indonesia” disebutkan, tanah Papua dahulu kala memiliki 3 gunung yang puncaknya dilapisi salju. Ketiganya adalah Puncak Mandala yang kehilangan saljunya di tahun 2003, Gunung Trikora yang kehilangan salju di tahun 1936 dan Gunung Jaya Wijaya yang masih memiliki salju hingga saat ini. Namun, laporan BMKG yang diterbitkan pada tahun 2016 menyebutkan, lapisan salju di Puncak Jaya Wijaya akan mencair sepenuhnya di tahun 2022. Laporan ini merujuk pada catatan pengukuran salju yang dilakukan secara rutin sebagai berikut Pada tahun 2010 ketebalan es mencapai 31,49 meter, pada tahun 2015 ketebalan salju menipis hingga 26,23 meter, pada tahun 2016 ketebalan salju semakin menipis hingga 20,54 meter dan prediksi akan menghilang di tahun 2022. *** Itulah 9 fakta menarik Gunung Jaya Wijaya yang sayang untuk dilewatkan. Gimana Parents, tertarik untuk mendaki gunung tertinggi di Indonesia dan Australia yang memiliki lapisan salju dan gletzer di puncaknya? Baca juga 10 Objek Wisata Indonesia yang Telah Dikenal Dunia 9 Kota Ini Ternyata Paling Panas di Indonesia, Ada Tempat Tinggal Parents? Gunung Piramid Kembali Memakan Korban, Seorang Pendaki Ditemukan Tewas Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
  1. Веգυኽε μухիռиպ չ
  2. Ֆоቢ μосожоξ прሉριдряч
    1. Νу сеሂеκθже оцιпрሮይէψо ξጸμещረκաх
    2. Хагθханθπ ажαኾ σанիсн ուք
  3. Щинтያሴ ቤафенխձ ыጮሹչиգуζ
LANGIT7ID, Jakarta - Setelah sempat ditutup selama satu bulan terakhir, Balai Besar Taman Nasionl Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat kembali membuka jalur pendakian dengan pembatasan pendakian hanya 75 persen dari kapasitas. Humas TNGGP, Agus Dedi menyampaikan bahwa faktor cuaca ektrem, dan proses pemulihan ekosistem
- I Wayan Widi Yasa 38, seorang Pemandu Gunung Agung Bali mengaku kaget ketika mendengar kabar adanya aturan pelarangan pendakian di seluruh gunung oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster. Kebijakan itu akan mematikan mata pencarian ia dan teman-temannya yang berprofesi sebagai pemandu atau guide wisata Gunung Agung. “Kami kaget. Wisata Gunung Agung menghidupkan ekonomi masyarakat yang hidup di kaki gunung. Kalau aturan dieksekusi, kami mau kerja apa?” kata Widi saat dihubungi reporter Tirto, Selasa 6/6/2023. Widi awalnya bekerja sebagai petani dan pengembala sapi di kaki Gunung Agung. Setelah usianya genap 16 tahun, ia memutuskan menjadi pemandu Gunung Agung jalur Pura Pasar Agung Sebudi. Ketika menjadi pemandu, Widi biasanya mengenakan tarif sebesar per hari dengan maksimal tiga tamu. Dalam sebulan, Widi bisa mengantongi Rp5 juta lebih dari jasanya sebagai guide. “Malah bisa dua kali lipat kalau lagi high season [libur panjang seperti lebaran]," ucap Sekretaris Forum Pemandu Pendakian Gunung Agung itu. Selain jasa guide, Widi juga menyediakan sewa alat gunung bagi para pendaki tenda, kompor, matras, sleeping bag, hingga sepatu. Dalam sekali sewa ia bisa menerima pendapatan sebesar Rp150 ribu. Dalam sebulan bisa meraup setidaknya Rp4 juta. “Pendapatan segitu kalau orang desa itu sudah besar pak. Karena kami makan dari hasil pertanian," ujarnya. Widi mengaku khawatir jika Gunung Agung akan ditutup, dirinya bingung harus bekerja apa lagi. “Kalau ternak sapi itu tunggu pas momen Iduladha saja baru kejual dapat uang. Kalau bertani pas panen saja. Tapi kalau guide kan bisa sehari langsung dapat," ucapnya. Kebijakan tersebut, kata dia, juga akan berdampak kepada teman-temannya yang menyediakan jasa pemandu pendakian. Pada jalur pendakian Pura Pasar Agung Sebudi saja, terdapat 39 kelompok. Jumlah jalur di Gunung Agung terdapat sembilan jalur dengan total 216 guide. Selain itu, penyedia jasa lainnya seperti porter pengangkut barang, penyedia jasa transportasi ke Gunung Agung, kelompok ojek gunung, warung makan, hingga tempat penginapan juga akan terkena dampaknya jika Gunung Agung akan ditutup. “UMKM yang jual oleh-oleh khas Gunung Agung juga akan terancam tutup,” kata juga Menilik Kembali Lemahnya Kinerja KPK & Perlunya Pimpinan Baru Polemik Harga Tiket Wisata Pulau Padar & Komodo Jelang KTT ASEAN Gunung Agung kembali erupsi kecil dan sesaat. Tinggi erupsi 2500 meter, pukul Wita. FOTO/PVMBG Ketua Umum Organisasi Pecinta Alam OPA Linggih Alam, Boyo 27 pun menilai aturan larangan mendaki gunung di Bali juga akan berdampak kepada para pendaki. Mereka yang memiliki hobi mendaki gunung, atau komunitas pecinta alam akan kecewa karena tidak lagi bisa naik gunung yang ada di Bali, terutama Gunung Agung yang menjadi primadona di daerah tersebut. “Kalau dilarang ya kurang setuju. Karena akan berdampak ke pendaki," kata Boyo kepada Tirto, Selasa 6/6/2023. Ia pun mendorong agar Pemerintah Provinsi Bali melakukan pertemuan untuk mendengarkan pendapat dan masukan dari para pihak terkait. Sebab, aturan ini akan berdampak terhadap banyak pihak. Sebaiknya, lanjut dia, berikan edukasi kepada para wisatawan yang ingin mendaki mengenai kode etik pecinta alam agar tidak lagi terjadi peristiwa yang melanggar norma. Misalnya aksi warga negara asing WNA yang melakukan aksi telanjang di puncak Gunung Agung. "Ya kalau buat aturan jangan saklek ditutup gitu gunungnya," ucapnya. Aturan Gubernur Koster melarang pendakian di seluruh gunung Bali tertuang dalam Surat Edaran Nomor 04 Tahun 2023 tentang Tatanan Bru Bagi Wisatawan Mancanegara selama di Bali. Isinya pelarangan masuk tempat suci atau disucikan seperti Pura, Pelinggih, kecuali untuk ritual keagamaan. Larangan ini mencuat setelah maraknya wisatawan mancanegara berulah di atas gunung, bahkan tak sedikit yang berfoto dalam posisi telanjang sehingga dinilai merusak kesucian gunung. Setiap kali wisatawan berulah di tempat-tempat suci atau sakral, pemerintah atau warga setempat akan langsung melakukan upacara pembersihan. Namun, itu tak efektif jika hal yang sama terus berulang, sehingga perlu aturan untuk mencegahnya. Koster pun akan menutup 22 Gunung yang ada di Pulau Dewata, antara lain Gunung Agung; Gunung Batur; Gunung Batukara; Gunung Lesung; hingga Gunung Merbuk. Aturan ini bukan hanya diberlakukan untuk wisatawan mancanegara saja, tetapi juga bagi wisatawan lokal maupun juga Manuver Jokowi di Balik Langkah Prabowo Maju Pilpres 2024 Siasat Perindo Gaet Gen Z Konvensi Rakyat, Gerobak UMKM & Media Seharusnya Buat Aturan Ketat Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali, I Wayan Puspa Negara menilai, rencana pelarangan mendaki gunung merupakan aturan yang aneh dan emosional Gubernur Koster semata. “Karena belum ada peraturan pelarangan mendaki gunung. Ini akan dinilai aturan yang nyeleneh oleh dunia. Kecuali terjadi bencana alam, gunung meletus," kata Puspa kepada Tirto, Selasa 6/6/2023. Ia mengatakan memang gunung itu merupakan tempat yang dianggap suci. Namun, tidak perlu dilarang untuk pendakian. Ia pun mencontohkan Gunung Kailash yang berada di pegunungan Himalaya, Tibet yang dianggap tempat suci oleh umat Hindu karena dipercaya sebagai tempat kediaman Dewa Siwa. Selain itu, di Indonesia juga banyak gunung yang merupakan tempat suci umat Hindu, seperti Candi Cetho yang terletak di kaki Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah. Gunung-gunung di Indonesia juga kerap kali menjadi tempat wisata religi bagi agama tertentu hingga kepercayaan penghayatan. “Gunung Everest juga disucikan, tetapi juga didaki oleh seluruh umat di dunia. Jadi gunung adalah objek pendakian dua hal, ada pendakian spiritual untuk kegiatan ritual, lalu kegiatan turisme," tuturnya. Tak hanya gunung, ia menuturkan terdapat tempat wisata lain di Bali yang dianggap suci, namun ramai dikunjungi wisatawan. Seperti sumber mata air Tirta Empul. Lalu sungai di Bali yang digunakan wisatawan untuk aktivitas rafting, tubing, hiking, dan sebagainya. Ia juga meminta kepada Gubernur Koster agar membatalkan rencana pelarangan mendaki gunung di Bali. Hal tersebut akan merugikan masyarakat setempat yang mencari nafkah hingga wisatawan yang memiliki hobi mendaki gunung. Jika Gubernur Koster akan membuat aturan pelarangan naik gunung karena ada wisatawan asing telanjang di puncak Gunung Agung, maka menurutnya itu keputusan yang salah. Seharusnya, kata dia, bukan pendakian gunung yang dilarang, tetapi tangkap pelakunya, lalu buat aturan yang ketat dan sesuai norma yang berlaku. “Kan sudah ada pepatah, kalau kita mau menangkapnya tikus, jangan lah lumbungnya yang dibakar. Cukup tikusnya saja yang ditangkap," ujarnya. Oleh karena itu, ia mendorong agar Gubernur Koster membuat peraturan yang dapat mengakomodir semua pihak. Seperti membuat peraturan yang ketat pendakian gunung di Bali, tetapi tetap menjaga kesuciannya. Misalnya peraturan yang tertulis oleh leluhur perihal boleh atau tidaknya untuk mendaki gunung dibuat, lalu dikembangkan dengan kondisi saat ini. Aturan tersebut dibuat dalam bentuk buku saku atau digital untuk bekal para pendaki. Setiap wisatawan wajib menggunakan pemandu yang tujuannya selain mendampingi, juga mengawasi agar pendakian menjaga norma dan tidak merusak kesucian gunung. Terjunkan juga perangkat daerah untuk mengawasi para tempat wisata agar tetap menjaga kesuciannya. “Jadi sekali lagi, buat aturan, jangan gunung malah dilarang. Kalau pelarangan ini benar, sama saja membantai penghasilan hajat hidup orang banyak,” kata dia. Wakil Ketua DPRD Bali, Tjok Gde Asmara Putra Sukawati meminta kepada Gubernur Koster agar tidak menutup gunung di Bali untuk pendakian. Agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan, ia meminta para pendaki menggunakan jasa pemandu lokal yang sudah tersertifikasi. “Sehingga pelarangan tersebut tidak perlu. Tapi dilarang kalau dia tidak bawa guide, itu guide lokal ya, karena mereka yang tahu aturan-aturan di wilayah tersebut, apa yang boleh dan tidak, kapan boleh mendaki dan tidak boleh," kata Asmara kepada Tirto, Selasa 6/6/2023. Politikus Partai Demokrat itu pun meminta para pemandu yang bekerja harus diorganisir agar tidak ada guide liar yang bisa membahayakan pendaki. “Para guide harus dibina, dilatih, tersertifikasi. Setelah mereka siap, gunung bisa dilakukan untuk pendakian," juga Menakar Solusi Pemerintah Soal Ketidakstabilan Harga Daging Ayam Efektivitas Penggunaan Dana Desa dalam Mengentaskan Kemiskinan Gubernur Bali I Wayan Koster kanan menyampaikan paparan disaksikan Wali Kota Bontang Basri Rase kanan saat menjadi pembicara pada Forum Kepala Daerah dalam rangkaian Global Platform for Disaster Risk Reduction GPDRR 2022 di BICC, Nusa Dua, Bali, Senin 23/5/2022. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nym. Koster Ngotot Meski Ramai Ditolak Gubernur Bali, I Wayan Koster tetap ngotot meski banyak pihak yang menolak pelarangan pendakian gunung di Bali. Bahkan, ia mempersilakan jika ada pihak yang melakukan gugatan ketika peraturan pelarangan pendakian gunung telah diterbitkan. “Oh silakan saja, haknya. Berbeda pendapat silahkan," kata Koster di Bali, Senin 5/6/2023. Koster mengatakan akan merekrut para pemandu pendakian di Gunung Agung dan Gunung Batur untuk menjadi tenaga kontrak penjaga gunung dan penjaga hutan. “Mengenai pemandu untuk pendaki gunung ini kita akan angkat menjadi tenaga kontrak penjaga gunung dan penjaga hutan,” kata Gubernur Koster usai mengikuti Sidang Paripurna DPRD Bali di Denpasar, Senin kemarin. Dengan para pemandu pendakian tersebut diangkat menjadi tenaga kontrak, kata dia, pendapatan mereka justru lebih meningkat. “Kalau di situ pekerjaan semula pendapatannya tidak menentu," ujar Gubernur Koster. Ia menyampaikan jumlah pemandu pendakian di Gunung Batur yang beroperasi saat ini sebanyak 200 orang dan di Gunung Agung sebanyak 67 orang. Politikus PDIP itu pun menuturkan jika gunung merupakan kawasan suci, sehingga tidak diperbolehkan sebagai objek wisata. Dalam mengambil keputusan ini, Koster mengklaim telah mempertimbangkannya secara matang, baik dari aspek sosial, ekonomi, dan juga mengikuti arahan dari para tetua di Bali. Ia juga mengaku telah melakukan sosialisasi kepada tokoh-tokoh, jasa pemandu hingga pendaki Gunung Agung dan Batur perihal kebijakan tersebut. Pendapatan secara ekonomi dari kedua gunung favorit di Bali itu pun telah dihitung oleh Pemprov Bali. Pendapatan Gunung Agung dalam setahun kurang dari Rp100 juta, sementara Gunung Batur hampir Rp1 miliar. “Jangan kita korbankan oleh kepentingan pragmatis yang keuntungannya sangat kecil, bahkan mengorbankan hal besar. Ini yang saya pikirkan, tidak gegabah saya," ucapnya. Ia menyatakan jika tetap membiarkan gunung jadi tempat wisata, kesuciannya akan menurun. Hal itu akan berdampak pada daya tarik Bali menjadi menurun. “Kalau daya tarik menurun, maka logikanya adalah orang yang berkunjung ke Bali menurun. Karena orang ke Bali ini bukan hanya melihat keindahan alam. Kalau keindahan alam banyak di luar Bali," imbuhnya. Koster mengaku telah berkomunikasi dengan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup LHK, Siti Nurbaya dan menteri lainnya perihal kebijakan pelarangan pendakian gunung ini. “Kami akan membuat perda, dan untuk ini, saya sudah bersurat ke menteri KLHK untuk melarang gunung sebagai objek wisata dan supaya tidak dilakukan lagi, saya sudah WA ke beliau dan beliau prinsipnya setuju," klaimnya. Sementara untuk nasib pemandu, Koster mengatakan, akan merekrut mereka untuk menjadi tenaga kontrak penjaga gunung dan penjaga hutan. Pemandu pendakian di Gunung Batur yang beroperasi saat ini sebanyak 200 orang dan di Gunung Agung sebanyak 67 orang. Dihubungi terpisah, Kadis Pariwisata Tjokorda Bagus Pemayun mengatakan, perda perihal pelarangan pendakian gunung di Bali saat ini masih digodok. “Misalnya di Gunung Batur mendaki tidak boleh, tapi masuk kawasan taman wisata boleh. Misalnya," kata Tjokorda kepada Tirto, Senin 5/6/2023. Ia mengklaim, Gubernur Koster akan memikirkan dampak ekonomi yang akan terjadi kepada pemandu wisata gunung, porter, penyewa peralatan, hingga UMKM. “Tentu beliau sebagai gubernur melihat rakyat beliau juga tentu akan diakomodir," kata juga Mendeteksi Potensi Kecurangan Pemilu & Apa yang Mesti Dilakukan Dampak Positif & Negatif Masa Depan AI dalam Dunia Pendidikan Sistem Teknologi Perbankan di Tengah Ancaman Serangan Siber - Sosial Budaya Reporter Riyan SetiawanPenulis Riyan SetiawanEditor Abdul Aziz
GunungJaya Wijaya merupakan gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian sekitar 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl). Jalur pendakian gunung Slamet yang didominasi bebatuan, pasir dan kerikil membuat jalur menjadi licin dan mudah longsor. Selalu waspada jika ingin melakukan pendakian ke Gunung Slamet, karena gunung tersebut bisa Sumber Gambar master_n_maestro instagram Gunung Jayawijaya dapat didaki melalui beberapa rute diantaranya adalah Jalur pendakian gunung jayawijaya melalui PT Freeport IndonesiaRute pendakian Gunung Jayawijaya melalui SugapaJalur Pendakian Gunung Jayawijaya melalui UgimbaJalur Pendakian Gunung Jayawijaya melalui SoagamaRute pendakian Gunung Jayawijaya melalui IlagaPendakian ke Gunung Jayawijaya menggunakan HelikopterJalur pendakian Menuju Puncak Gunung Jayawijaya Jalur pendakian gunung jayawijaya melalui PT Freeport Indonesia Sumber Gambar salmaysminia instagram Pendakian menuju Gunung Jayawijaya atau puncak Cartensz yang melewati kawasan pertambangan milik PT Freeport Indonesia ini sangat cepat dan hanya memakan waktu hitungan Jam Saja. Yang pertama para pendaki harus menuju ke Timika. Dari Timika pendakian Gunung Jayawijaya dilanjutkan dengan naik mobil selama 2 jam menuju ke Tembagapura, setelah sampai ke Tembagapura mendaki naik trem menuju Grasberg, dan dilanjutkan dengan naik mobil selama 20 menit menuju Bali Dump. Bali Dump ini merupakan batas akhir Wilayah kerja PT Freeport Indonesia, dan terakhir para pendaki harus jalan kaki selama kurang lebih 2 jam dari Bali Dump untuk sampai di Basecamp Danau Danau. Namun jalur ini sangat beresiko bagi kesehatan diakibatkan ketinggian kota Timika hanya beberapa ratus meter di atas permukaan laut, dan Basecamp Danau Danau yang berada di ketinggian 4261 mdpl. Para pendaki bisa terkena Accute Mountain Sickness atau AMS dikarenakan terdapat Perubahan ketinggian yang dialami oleh para pendaki secara mendadak, akibatnya pendaki akan terkena sakit yang di tandai dengan gejala seperti sakit kepala, mual, muntah, sesak napas, susah tidur dan lain sebagainya. Para pendaki disarankan untuk melakukan aklimatisasi terlebih dahulu dengan melakukan perjalanan secara bertahap. Perjalanan melalui PT Freeport memerlukan izin yang terlalu rumit karena jalur ini merupakan jalur khusus untuk para karyawan PT Freeport saja. Hanya para pendaki yang beruntung saja yang bisa melewati jalur PT Freeport ini. Rute pendakian Gunung Jayawijaya melalui Sugapa Sumber Gambar one_belajarcintaalam instagram Jika jalur pendakian Gunung Jayawijaya yang melalui PT Freeport hanya memakan waktu beberapa jam, namun lain halnya dengan jalur pendakian yang melalui Sugapa, jalur ini yang menuju Gunung Jayawijaya akan memakan waktu berhari-hari, serta memiliki resiko yang tidak se-ekstrim seperti jika melalui jalur PT Freeport. Jalur pendakian Gunung Jayawijaya ini memiliki perubahan ketinggian yang dialami pendaki secara perlahan namun akan memakan biaya yang lebih besar, hal tersebut akan terbayar dengan indahnya panorama pemandangan serta petualangan alam liar ala Jurassic Park yang bisa dinikmati para pendaki Selama perjalanan menuju puncak Gunung Jayawijaya . Sugapa adalah salah satu Kecamatan atau Distrik yang juga merupakan Ibukota dari Kabupaten Intan Jaya. Kabupaten ini memiliki 8 Distrik serta 97 Desa atau Kampung. Sugapa sebenarnya memiliki potensi destinasi wisata tersendiri karena alamnya yang indah. Kawasan ini dikelilingi oleh pegunungan yaitu pegunungan Bula Pigu, Mbulu – bulu Pigu, serta Jogo Pigu. Di Sugapa terdapat juga dua buah Lembah yaitu Lembah Dugindoga serta Lembah Kemadoga. Dan Selain itu terdapat juga sumber air panas, sungai yang bergaram, sungai yang biasa dimanfaatkan untuk olahraga arung jeram Seperti Sungai Wabu serta sungai Dogabu. Untuk pendakian Gunung Jayawijaya atau puncak Cartensz yang melalui Sugapa, yang pertama dilakukan oleh pendaki yaitu menempuh perjalanan menuju Timika atau Nabire. Perjalanan pendakian Gunung Jayawijaya kemudian dilanjutkan menuju ke Kelurahan Bilogai Distrik Sugapa dengan menggunakan pesawat Perintis menuju Bandara Bilogai. Sumber Gambar pre_flyingschool instagram Hal ini disebabkan karena belum adanya jalur darat yang menuju ke distrik tersebut. Setelah itu para pendaki bisa memilih melanjutkan perjalanan melalui Ugimba ataupun Soagama. Jalur Pendakian Gunung Jayawijaya melalui Ugimba Sumber Gambar doctorshare instagram Puncak Jaya terletak di distrik Ugimba masih berada di Kabupaten Intan Jaya. Perjalanan pendakian Gunung Jayawijaya menuju Ugimba dari Sugapa bukanlah hal yang mudah. Waktu tempuh yang diperlukan dalam perjalanan menuju puncak Gunung Jayawijaya membutuhkan waktu berjam-jam dengan berjalan kaki naik dan turun bukit, serta menuruni lembah yang dilintasi oleh sungai Kemabu yang aliran airnya cukup deras. Sumber Gambar doctorshare instagram Perjalanan dari sana dilanjutkan hingga nantinya sampai di New Zealand Pass. Setelah itu dibutuhkan waktu sekitar setengah hari dari New Zeland Pass untuk mencapai Basecamp Danau Danau. Jalur Pendakian Gunung Jayawijaya melalui Soagama Sumber Gambar redjt2701 instagram Penjelajahan pendakian Gunung Jayawijaya melalui jalur ini yaitu dimulai dari Sugapa, pendaki perlu naik mobil atau motor lalu berjalan kaki ke Desa Soagama yang berada di Distrik Hitadipa. Dari Soagama perjalanan pendakian Gunung Jayawijaya dilanjutkan menuju ke Camp Zambusiga yang terletak pada ketinggian 2181 mdpl, serta kemudian pendaki menuju ke Camp Inda Tsiga yang berada di ketinggian 3222 mdpl, setelah itu pendakian dilanjutkan menuju Ebay Camp yang berada di ketinggian 3580 mdpl, Nasidom Camp dengan ketinggian 3726 mdpl, setelah itu pendaki menuju ke New Zealand pass dan tiba akhirnya di Basecamp Danau Danau yang berada di ketinggian 4261 mdpl. Rute pendakian Gunung Jayawijaya melalui Ilaga Sumber Gambar yosinkogoya instagram Gerbang menuju puncak Gunung Jayawijaya selain melalui Sugapa di Kabupaten Intan Jaya, juga dapat dilalui melalui Ilaga Kabupaten Puncak. Kabupaten Puncak ini adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya baik dan terletak di sebelah timur Kabupaten Indah Jaya. Kabupaten Puncak sendiri terdiri dari 25 Kecamatan atau Distrik serta 206 Desa atau Kampung, dengan Ilaga sebagai Ibukotanya dan berada di ketinggian mdpl, menjadikan Ilaga menjadi Distrik tertinggi di Indonesia. Untuk mencapai ilaga para pendaki perlu menaiki pesawat kecil dari Timika atau Nabire menuju ke Bandara Ilaga selama 20 menit perjalanan. Sumber Gambar janejamlu instagram Jumlah intensitas penerbangan menuju Ilaga biasanya mencapai 20 kali penerbangan per hari tergantung dari kondisi cuaca serta ketersediaan armadanya. Dari Ilaga pendakian Gunung Jayawijaya dilanjutkan berjalan kaki melewati Desa Pinapa, lalu jalur pendakian Gunung Jayawijaya menembus hutan untuk kemudian sampai di Danau Larson, Danau Biru, New Zealand Pass, terakhir sampai di Basecamp Danau Danau, dengan total perjalanan diperkirakan mencapai 6 hari yang dimulai dari Ilaga. Pendakian ke Gunung Jayawijaya menggunakan Helikopter Sumber Gambar madiindah instagram Para pendaki yang akan melakukan pendakian Gunung Jayawijaya mempunyai opsi yang paling mudah karena untuk perizinannya tidak serumit melalui jalur Freeport, dan se sulit pendakian jalan kaki yang memerlukan perjalanan jauh serta memakan waktu berhari-hari yang menembus pekatnya hutan Papua yang dilalui para pendaki seperti pada jalur Sugapa atau Ilaga. Namun opsi ini masih jarang digunakan oleh para pendaki karena biaya yang dibutuhkan sangatlah mahal. Para pendaki pertama-tama harus mencapai Papua terlebih dahulu lalu melanjutkan perjalanan menuju kota Enarotali atau Timika. Dari kota tersebut bisa menggunakan helikopter untuk kemudian turun di Yellow Valley atau Lembah Kuning, ini merupakan suatu area yang berada setelah Basecamp Danau Danau. Jalur pendakian Menuju Puncak Gunung Jayawijaya Dari Basecamp Danau Danau, biasanya pendaki akan tinggal sejenak untuk aklimatisasi atau penyesuaian kondisi tubuh terhadap ketinggian dan memerlukan waktu selama beberapa hari. Sumber gambar titing_try instagram Dari Basecamp Danau Danau pendaki akan menuju kearah Yellow Valley atau Lembah Kuning. Yang normalnya pendakian dari lembah Kuning Menuju Gunung Jayawijaya menghabiskan waktu sekitar 8 jam pulang serta pergi, namun perlu diingat oleh setiap pendaki kondisi alam merupakan sesuatu yang tidak dapat diprediksi jadi perjalanan pendakian bisa lebih lama dari waktu yang di perkirakan. Setelah Lembah Kuning pendaki akan melewati area yang dinamakan Teras 1, Teras2, serta Teras 3 dan kemudian teras besar. Lokasi ini juga disebut sebagai teras besar karena memiliki area terbuka yang cukup luas. Setelah itu pendakian dilanjutkan dengan memanjat tebing vertikal menuju Summit Ridge. Sumber Gambar bedr_al instagram Pendakian dilanjutkan dengan melewati jurang yang perlu diseberangi dengan teknik Tyrolean sekitar 20 meter. Sumber Gambar alanwibowo instagram Para pendaki melanjutkan pendakian Gunung Jayawijaya dengan dua lagi celah selebar 5 sampai 10 meter. Setelah itu jika para pendaki beruntung barulah sampai ke Puncak Cartensz Pyramid. Sumber Gambar amridab instagram Kira-kira begitulah gambaran pendakian Gunung Jayawijaya atau yang lebih dikenal dengan Cartensz Pyramid dan kenapa perjalanan menuju Cartenz Pyramid memerlukan biaya yang cukup besar.
DiIndonesia sendiri sejarah pendakian gunung dimulai sejak tahun 1623 saat Yan Carstensz menemukan “Pegunungan sangat tinggi di beberapa tempat tertutup salju” di Papua. Nama orang Eropa ini dikemudian hari digunakan untuk salah satu gunung di gugusan Pegunungan Jaya Wijaya yaitu Puncak Carstensz.Pada tanggal 18 Oktober 1953 di Indonesia berdiri sebuah

Gunung Jayawijaya merupakan puncak tertinggi di Indonesia. Letak gunung ini berada di Irian Jaya. Setiap pendaki pasti ingin untuk menjamah satu-satunya puncak yang memiliki salju di Indonesia ini. Maka sebelum kamu pergi ke sana, tak ada salahnya jika kamu mengetahui fakta-fakta menarik gunung jaya wijaya berikut iniNama puncak tertinggi ini sebelumnya bukanlah Jaya Wijaya melainkan Cartenz Pyramid. Nama tersebut diambil dari nama penemu gunung ini. Nama ini kemudian berubah menjadi puncak Soekarno pada masa pembebasan Irian dari penjajahan. Pemberian nama ini dimaksudkan untuk menghormati Presiden pertama Indonesia. Nama ini kemudian diganti lagi pada masa Orde Baru pada tahun 1960 an menjadi Jaya Wijaya. Nama itulah yang digunakan hingga saat Cartenz adalah orang yang menemukan puncak bersalju ini pada tahun 1623. Ia adalah seorang petualang asal Belanda. Kala itu tidak ada yang mempercayai Cartenz sebab tidak mungkin ada salju di Indonesia yang merupakan negara dengan iklim ini memiliki puncak tertingginya yaitu mdpl membuat banyak pendaki ingin menaklukan puncak ini. Pendaki pertama yang dapat mencapai puncak jaya wijaya adalah Heinrich Harrer pada tahun 1962. Ia mendaki bersama dengan 3 orang lainnya yaitu Russel Kippax, Bertus Huizenga, dan Philip pendakian Heinrich termasuk di Jayawijaya diabadikan dalam novelnya yang berjudul Seven Years in Tibet. Novel ini kemudian diadaptasi menjadi sebuah film dengan judul yang yang harus dikeluarkan oleh pendaki jika ingin mencapai puncak jayawijaya tidaklah sedikit. Perjalan menuju puncak gunung ini bahkan menjadi yang termahal di dunia. Setidaknya dibutuhkan biaya 50 juta per orang. Harga tinggi ini didapat karena aksesnya sehingga gunung ini sulit di menjadi gunung tertinggi di Indonesia, gunung jaya wijaya merupakan salah satu dari 7 gunung tertinggi di dunia dan gunung tertinggi kedua di Asia membutuhkan biaya besar, jalur pendakian puncak Cartenz juga tergolong sangat sulit. Jalurnya sangat terjal ditambah dengan cuaca di atas yang berubah-ubah dan cenderung ekstrim. Puncak Cartenz sering mengalami cuaca di luar kemampuan kamu ingin melihat salju turun di Indonesia maka kamu bisa pergi ke puncak Cartenz. Di sana kamu bisa menyaksikan hujan salju hingga hujan hukum alam maka Indonesia mustahil memiliki daerah bersalju karena letaknya yang berada di khatulistiwa dan memiliki iklim tropis. Namun sepertinya Jaya Wijaya melawan hukum alam hanya memiliki salju, puncak Cartenz juga memiliki gletser es yang terbentuk dari timbunan salju berpuluh-puluh tahun lamanya. Gletser ini bermanfaat sebagai persediaan air tawar bagi daerah di yang ada di puncak jayawijaya terus mengalami penyusutan. Pada tahun 2016 ketebalan salju Jayawijaya adalah 20, 54 meter. Mencairnya salju tersebut dipercepat dengan adanya peristiwa el nino yang terjadi pada tahun 2015-2016. BMKG memprediksi salju tersebut akan hilang di tahun letaknya berada di ketinggian 4000 mdpl namun gunung ini memiliki keunikan yaitu ditemukan fosil benda-benda laut seperti karang. Penjelasan dari hal tersebut adalah gunung ini pada mulanya merupakan dasar dari sebuah lautan. Dasar laut ini kemudian naik ke atas dan memisahkan tanah Papua dan dari puncak Cartenz tidak hanya datang dari dalam negeri. Pendaki luar negeri pun banyak yang berminat untuk mencapainya. Biasanya pendaki mancanegara akan datang pada bulan September hingga November. Tags Gunung Jayawijaya, ilmu geografi

.